Selasa, 23/04/2024 15:37 WIB

Respons Australia Setelah Afrika Selatan Tangguhkan Penggunaan Vaksin AstraZeneca

Australia diperkirakan akan mulai menggunakan vaksin Pfizer akhir bulan ini meskipun harapan Canberra untuk program inokulasi yang lengkap terletak pada vaksin AstraZeneca

Vaksin Covid-19 AstraZeneca (Foto: Reuters)

Canberra, Jurnas.com - Australia berusaha meyakinkan warganya atas kemanjuran vaksin COVID-19 AstraZeneca setelah Afrika Selatan menangguhkan penggunaan vaksin tersebut karena hanya memberikan perlindungan minimal terhadap kasus ringan hingga moderat.

Disebutkan bahwa efikasi vaksin COVID-19 AstraZeneza terhadap kasus ringan dan moderat hanya 22 persen. Angka ini jauh di bawah syarat vaksin yang efektif yang ditetapkan oleh banyak otoritas kesehatan, yaitu 50 persen.

Dilansir dari Reuters,  Menteri Kesehatan Australia, Greg Hunt mengatakan vaksin tersebut efektif untuk tujuan utamanya.

"Saat ini tidak ada bukti yang menunjukkan penurunan keefektifan vaksin AstraZeneca atau Pfizer dalam mencegah penyakit parah dan kematian. Itu adalah tugas mendasar, untuk melindungi kesehatan," kata Hunt kepada wartawan di Canberra.

Australia diperkirakan menyetujui penggunaan vaksin AstraZeneca dalam beberapa hari. Bulan lalu, mereka menyetujui penggunaan vaksin Pfizer -BioNTech COVID-19, meskipun telah mengamankan dosis yang cukup untuk kurang dari setengah populasinya dan pesanan tetap tertunda.

Australia diperkirakan akan mulai menggunakan vaksin Pfizer akhir bulan ini meskipun harapan Canberra untuk program inokulasi yang lengkap terletak pada vaksin AstraZeneca.

Negara tersebut telah memesan 53 juta dosis vaksin AstraZeneca, yang sebagian besar akan diproduksi secara lokal oleh CSL.

Australia, bagaimanapun, berada di bawah tekanan yang lebih sedikit untuk memulai inokulasi COVID-19 setelah berhasil menekan penyebaran virus.

Pada Senin (8/2), hanya satu kasus lokal baru COVID-19 yang dilaporkan. Australia memiliki lebih dari 28.800 kasus dalam satu tahun terakhir dan 909 kematian.

KEYWORD :

AstraZeneca Afrika Selatan Australia Greg Hunt




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :