Rabu, 24/04/2024 02:05 WIB

Pemilu akan Dicurangi, Trump Minta Pendukungnya Berpatroli

Donald Trump dan Hillary Clinton dalam debat ketiga./foto:aljazeera

Las Vegas - Dalam debat presiden ketiga dan yang terakhir, Donald Trump mengatakan ia akan menunggu untuk memutuskan apakah hasil pemilu itu nanti sah atau tidak. Pada sesi debat tersebut Trump menuduh Hillary berkampanye mendalangi serangkaian tuduhan, yang mengatakan Trump telah melakukan tindakan seksual yang tidak diinginkan.

"Tidak ada yang lebih menghormati perempuan daripada saya, tidak ada," demikian ucap Trump di sesi debat tersebut.

"Donald berpikir bahwa meremehkan perempuan membuatnya lebih besar. Dia mengincar martabat mereka, harga diri mereka, dan saya pikir tidak ada seorang wanita di mana pun yang tidak tahu seperti apa rasanya," balas Hillary, seperti dikutip dari Reuters.

Trump berharap bisa membalikkan momentumnya yang memudar dalam pemilu, dimana dalam hasil jajak pendapat popularitasnya cenderung menurun. Pengusaha properti New York itu menyuarakan keprihatinannya dengan mengklaim bahwa pemilu akan dicurangi untuk melawannya. Trump mendesak pendukungnya untuk berpatroli ke tempat-tempat pemungutan suara di pusat kota untuk mencegah penipuan pemilih.

Kandidat Presiden AS asal Partai Republik itu, dalam sesi debat terakhir, menunjukkan kemungkinan untuk menolak hasil pemilihan presiden AS pada 8 November jika dia kalah. Sementara itu, kompetitiornya dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, menyebut hal itu sebagai "mengerikan".

Sementara itu, seorang pendeta dan anggota Partai Demokrat yang juga pemimpin hak-hak sipil terkemuka, Jesse Jackson, mengatakan bahwa masalah terbesar yang bisa muncul sekarang ini adalah persoalan penolakan hasil pemilu yang telah diadakan.

"Masalah terbesar [dari perdebatan] adalah keengganan untuk menerima hasil pemilu. Itu bisa menyabotase proses Amerika seluruh," ucap Jackson seperti dikutip dari al Jazeera.

University of Nevada pada Rabu (19/10) menampilkan voting awal sudah berlangsung di lebih dari 30 negara, setidaknya 2,1 juta pemilih telah memberikan suara. Dalam rata-rata jajak pendapat nasional, Hillary Clinton telah memimpin di 48,6 persen lebih Trump 42,1 persen.

Untuk Trump, perdebatan itu mungkin kesempatan terakhirnya untuk bisa membalikkan keadaan dalam pemilihan presiden yang tampaknya menjauh elektabilitasnya.[]

KEYWORD :

jurnas pemilu amerika donald trump partai republik hillary clinton partai demokrat kecurangan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :