Jum'at, 19/04/2024 19:24 WIB

Bertemu Direksi BRI, Bamsoet Dorong Penghapusan Kredit Macet UMKM

data Kementerian Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah yang pada tahun 2018 mencatat jumlah pelaku UMKM sebanyak 64,2 juta atau 99,99 persen dari jumlah pelaku usaha di Indonesia. 

Bamsoet usai berdiskusi tentang Ketahanan UMKM di Tengah Pandemi bersama jajaran direksi PT Bank Rakyat Indonesia (BRI), di Jakarta, Jumat (5/2/21).

JAKARTA, jurnas.com - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mendorong pemerintah melalui Kementerian Keuangan bersama Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) bisa memfasilitasi penghapusan kredit macet (pemutihan) bagi kalangan UMKM. Khususnya yang beromzet dibawah Rp 5 miliar per tahun. Terlebih, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah memberikan lampu hijau dengan menyerahkan proses penghapusannya kepada masing-masing bank terkait.

"Kondisi pandemi Covid-19 membuat banyak pengusaha UMKM terpuruk. Menurut Asosiasi UMKM Indonesia, hingga awal September 2020 tercatat sekitar 30 juta UMKM mengalami kebangkrutan. Jika kredit macet tak diputihkan, mereka kesulitan mengakses kredit baru. Sehingga tak bisa kembali menggerakan usahanya," ujar Bamsoet usai berdiskusi tentang Ketahanan UMKM di Tengah Pandemi bersama jajaran direksi PT Bank Rakyat Indonesia (BRI),  di Jakarta, Jumat (5/2/21).

Jajaran direksi BRI yang hadir antara lain Direktur Utama Sunarso, Wakil Direktur Utama Catur Budi Harto, Direktur Bisnis Mikro Supari, Direktur Manajemen Risiko Agus Sudiarto serta Direktur Jaringan dan Layanan Arga Nugraha.

Bamsoet memaparkan data Kementerian Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah yang pada tahun 2018 mencatat jumlah pelaku UMKM sebanyak 64,2 juta atau 99,99 persen dari jumlah pelaku usaha di Indonesia. Daya serap tenaga kerja UMKM mencapai 117 juta pekerja atau 97 persen dari daya serap tenaga kerja dunia usaha.

"Kontribusi UMKM terhadap perekonomian nasional (PDB) mencapai 61,1 persen. Sementara kontribusi pelaku usaha besar yang jumlahnya hanya sebesar 5.550 atau 0,01 persen dari jumlah pelaku usaha, terhadap PDB mencapai 38,9 persen. Menggambarkan betapa besarnya pengaruh UMKM terhadap perekonomian nasional. Karenanya, menyelamatkan UMKM, sama dengan menyelamatkan Indonesia," papar Bamsoet

Bamset juga mengapresiasi kinerja BRI dalam memajukan UMKM. Memiliki aset mencapai Rp 1.500 triliun, BRI justru menjadikan UMKM sebagai salah satu pilar penyangga bisnis perusahaan. BRI telah berkontribusi membantu UMKM mendapat berbagai kemudahan, antara lain dalam mengakses permodalan, memperluas pasar, dan meningkat kemampuan serta kualitas produk. 

"Per Kuartal II-2020 saja, komposisi kredit yang disalurkan BRI terhadap UMKM mencapai 80,65 persen. Pembiayaan yang diberikan antara lain melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR), KUR Super Mikro, dan Kredit Modal Kerja Tangguh, seluruhnya disalurkan dengan tingkat risiko kredit yang terkendali dan tingkat bunga terjangkau," Ujar Bamsoet.

Di hari yang sama Bamsoet bertemu Dirut Indofarma. Bamsoet mendorong perusahaan farmasi BUMN seperti PT Indofarma, melalui anak usahanya PT Farmalab Indo Utama, bisa memperbanyak fasilitas pemeriksaan Covid-19 dengan skema drive thru di berbagai daerah, baik swab antigen maupun PCR

Bamsoet juga Mendorong masyarakat agar menyadari pentingnya melakukan tes terhadap diri maupun keluarga dan juga dorong pelayanan agar memperbanyak fasilitas Swab Drive Thru.

"Seiring tingginya penyebaran virus Covid-19, masyarakat semakin menyadari pentingnya melakukan tes terhadap diri pribadi maupun keluarga. Namun kebanyakan dari mereka takut ke rumah sakit karena khawatir malah akan terpapar. Layanan tes Covid-19 secara drive thru merupakan salah satu solusinya," ujar Bamsoet usai bertemu Direktur Utama PT Indofarma, Arief Pramuhanto, di Jakarta, Jumat (5/2/21).

Bamsoet menjelaskan, selain di bandara, lokasi pemeriksaan Covid-19 drive thru juga harus diperluas ke berbagai pusat kota maupun titik-titik wilayah strategis lainnya, khususnya di berbagai daerah. Mengingat walaupun angka pemeriksaan (testing) Covid-19 di Indonesia sudah melebihi standar Organisasi Kesehatan Dunia/WHO, per Januari 2021 sudah mencapai 290.764 orang/minggu atau sudah melebihi target WHO sebesar 107,69 persen, namun persebaran testingnya belum merata ke berbagai daerah.

"Indofarma dengan kekuatan bisnis dan jaringannya, harus bisa hadir ke berbagai daerah untuk membuat pelayanan pemeriksaan Covid-19 secara drive thru. Karena kunci mengendalikan penyebaran Covid-19 adalah testing, tracing, and treatment. Semakin banyak warga yang di test dan di tracing, semakin cepat kita memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19," jelas Bamsoet.

Bamsoet menerangkan, selain membantu pemerintah dalam testing dan tracing, Indofarma melalui berbagai anak usahanya juga bisa berkontribusi dalam treatment (pengobatan).

Yakni bekerjasama dengan jasa perhotelan, pemerintah daerah, dan Satgas Penanganan Covid-19, untuk menyiapkan tempat isolasi mandiri sekaligus alat kesehatan dan penunjang kesehatan lainnya bagi warga yang terkena Covid-19 dengan status Orang Tanpa Gejala (OTG).

"Pasien OTG yang melakukan isolasi mandiri di rumah ataupun di hotel umum yang bukan disiapkan Satgas Covid-19, justru malah berpotensi menularkan virusnya ke orang lain. Karena itu, pasien OTG seharusnya dikarantina di hotel yang telah disiapkan, dengan prosedur penanganan secara medis," terang Bamsoet.

Bamsoet juga menekankan agar target proses vaksinasi yang dicanangkan Kementerian Kesehatan bisa sukses tercapai. Antara lain vaksinasi terhadap 1,48 juta tenaga kesehatan dan 17,4 juta pelayan publik (TNI, Polri, dan petugas publik lainnya), yang ditargetkan tuntas pada April 2021. Sehingga masyarakat umum bisa segera mendapatkan vaksinasi mulai April 2022.

"Vaksinasi massal bagi tenaga kesehatan yang kemarin dilakukan di Istora Senayan, nantinya juga bisa diterapkan untuk masyarakat umum. Mengingat vaksinasi harus dilakukan dalam waktu singkat dengan sasaran seluas mungkin agar terbentuk kekebalan komunitas (herd immunity). Terpenting, teknisnya diatur dengan sangat ketat, agar tidak menciptakan kerumunan," pungkas Bamsoet.

KEYWORD :

Kinerja MPR Bamsoet UMKM OJK Cpvid-19 Swab Antigen PCR




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :