Selasa, 16/04/2024 16:01 WIB

Sepekan sebelum Kudeta, IMF Transfer Rp4,8 Triliun ke Myanmar

Sepekan sebelum kudeta militer di Myanmar, Dana Moneter Internasional terungkap mengirimkan uang tunai US$350 juta (Rp4,8 triliun) kepada pemerintah Myanmar.

International Monetary Fund (IMF)

Washington, Jurnas.com - Sepekan sebelum kudeta militer di Myanmar, Dana Moneter Internasional terungkap mengirimkan uang tunai US$350 juta (Rp4,8 triliun) kepada pemerintah Myanmar.

Dikutip dari Reuters pada Rabu (3/2), uang tersebut merupakan bagian dari paket bantuan darurat tanpa pamrih untuk membantu Myanmar memerangi pandemi Covid-19.

Beberapa hari kemudian, para pemimpin militer merebut kekuasaan dan menahan pemimpin sah Aung San Suu Kyi dan pejabat terpilih lainnya.

"Kami mengikuti perkembangan yang sedang berlangsung dengan cermat. Kami sangat prihatin tentang dampak peristiwa terhadap ekonomi dan rakyat Myanmar," kata juru bicara IMF. Dia menyebut pembayaran telah diselesaikan minggu lalu.

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, dalam pernyataannya mengancam sanksi baru terhadap para jenderal Myanmar. Sementara Departemen Luar Negeri AS berjanji akan meninjau bantuan luar negerinya ke negara Asia Tenggara tersebut.

AS adalah pemegang saham dominan di IMF, yang telah memberi Myanmar US$700 juta dalam pembiayaan darurat Covid-19 selama tujuh bulan terakhir, termasuk pembayaran pekan lalu, dan US$116,6 juta melalui Fasilitas Kredit Cepat IMF, serta US$233,4 juta melalui Instrumen Pembiayaan Cepat.

Pada 13 Januari lalu, IMF mengatakan uang itu akan membantu Myanmar memenuhi kebutuhan neraca pembayaran yang timbul dari pandemi Covid-19, terutama pemulihan stabilitas ekonomi makro dan keuangan, dan sektor-sektor yang rentan terdampak. Tidak seperti program pembiayaan reguler IMF, bantuan darurat Covid-19 dikirim dengan cepat.

"Ini bukan program yang dinegosiasikan, tidak ada persyaratan dan tidak ada tinjauan berwawasan ke depan dengan pencairan terkait dengan tinjauan tersebut," terang Stephanie Segal, mantan ekonom IMF dan pejabat Departemen Keuangan AS yang saat ini bekerja di Center for Strategic and Studi Internasional di Washington.

"Saya tidak mengetahui adanya preseden di mana uang yang telah disetujui oleh dewan IMF dapat ditarik kembali," tambah Segal.

KEYWORD :

Myanmar Kudeta Militer IMF Bantuan Covid-19




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :