Sabtu, 20/04/2024 12:13 WIB

Moeldoko Dinilai Layak Pimpin Partai Demokrat

Mantan Panglima TNI Moeldoko dinilai sebagai figur yang tepat untuk memimpin Partai Demokrat. Dimana, Moeldoko dianggap memiliki sosok yang terbuka bagi semua kelompok.

Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko

Jakarta, Jurnas.com - Mantan Panglima TNI Moeldoko dinilai sebagai figur yang tepat untuk memimpin Partai Demokrat. Dimana, Moeldoko dianggap memiliki sosok yang terbuka bagi semua kelompok.

Penilaian itu disampaikan mantan politikus senior Partai Demokrat HM Darmizal, dalam konferensi pers di kawasan Kuningan, Jakarta, Selasa (2/2).

Menurutnya, Moeldoko adalah seorang jenderal yang tidak memberikan psychological barrier, hambatan-hambatan seseorang, kelompok orang untuk bertemu.

"Kalau konteks pikiran saya pribadi, tokoh seperti ini, berperilaku seperti ini, yang sangat baik untuk menjadi pemimpin Partai Demokrat saat ini dan ke depan, ya itu salah satunya yang berkarakter seperti ini," imbuh mantan Wakil Ketua Komisi Pengawas Demokrat itu.

Dalam kesempatan yang sama, politikus senior Partai Demokrat Ahmad Yahya menyampaikan, Partai Demokrat dibawah kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) membebani pengurus daerah. Dimana, AHY meminta dan memungut iuran dari setiap anggota fraksi di DPD dan DPC.

Menurutnya, DPP Demokrat telah mencederai janji dalam pelaksanaan Pilkada Serentak 2020. Selain proses pemilihan calon kepala daerah di Pilkada 2020 yang tidak transparan, DPP Demokrat juga tidak memenuhi biaya operasional sebesar 50 persen sehingga mesin partai tidak berjalan maksimal.

"Proses penentuan pasangan calon kepala daerah di provinsi, kabupaten, kota yang diusulkan oleh Demokrat pada kepemimpinan sebelumnya diserahkan kepada pengurus DPD dan DPC di daerah masing-masing. Namun, setelah kepemimpinan tersebut sepenuhnya ditarik ke DPP dan tidak memperhatikan usulan daerah," kata Ahmad.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono mengungkapkan ada pihak di lingkaran dekat Presiden Jokowi yang hendak mengambil paksa partainya lewat jalur Kongres Luar Biasa (KLB). AHY kemudian mengirim surat kepada Jokowi untuk mengklarifikasi hal itu.

Sementara Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief menuding Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko sebagai sosok di balik upaya kudeta partainya tersebut.

"Banyak yang bertanya siapa orang dekat Pak Jokowi yang mau mengambil alih kepemimpinan AHY di Demokrat, jawaban saya KSP Moeldoko," kicaunya, lewat akun Twitter pribadinya, Senin (1/2).

Merespons tudingan tersebut, Moeldoko menyarankan seorang pemimpin harus kuat dan tidak boleh mudah terbawa perasaan (baper) serta terombang-ambing.

"Saran saya ya, menjadi seorang pemimpin harus pemimpin kuat, jangan mudah baperan, terombang-ambing, dan seterusnya," kata Moeldoko dalam konferensi pers yang berlangsung secara daring pada Senin (1/2).

KEYWORD :

Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono Kudeta Demokrat Moeldoko




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :