Sabtu, 20/04/2024 11:04 WIB

Bank Dunia Prihatin Situasi di Myanmar

Situs web Bank Dunia mencantumkan US $ 900 juta dalam komitmen pinjaman Bank Dunia ke Myanmar pada tahun 2020, dan US $ 616 juta pada tahun 2017.

Aparat kepolisian Myanmar melakukan penjagaan di Naypyidaw, Myanmar, 29 Januari 2021. (THET AUNG/AFP)

Washington, Jurnas.com - Bank Dunia mengatakan sangat prihatin tentang situasi saat ini di Myanmar dan pengambilalihan kekuasaan yang dilakukan militer.

"Kami prihatin tentang keselamatan dan keamanan orang-orang di Myanmar, termasuk staf dan mitra kami, dan terganggu oleh penutupan saluran komunikasi baik di dalam Myanmar maupun dengan dunia luar," kata Bank Dunia dalam pernyataan yang dikeluarkan Senin (1/2) malam.

Tentara Myanmar pada Senin (1/2) menyerahkan kekuasaan kepada panglima militer, Jenderal Min Aung Hlaing dan memberlakukan keadaan darurat selama setahun. Hal itu menanggapi kecurangan hasil pemilu.

Bank Dunia mengatakan telah menjadi mitra yang berkomitmen mendukung transisi Myanmar menuju demokrasi selama dekade terakhir, serta upayanya untuk mencapai pertumbuhan berkelanjutan yang luas dan peningkatan inklusi sosial.

"Kami tetap berkomitmen untuk tujuan ini. Pikiran kami bersama rakyat Myanmar," kata pernyataan itu.

Situs web Bank Dunia mencantumkan US $ 900 juta dalam komitmen pinjaman Bank Dunia ke Myanmar pada tahun 2020, dan US $ 616 juta pada tahun 2017.

Ia mengutip apa yang disebut peningkatan terukur dalam kesejahteraan sosial sejak negara itu dibuka pada 2011, dengan kemiskinan turun menjadi 25 persen pada 2017 dari 48 persen pada 2005.

Momentum reformasi melambat setelah tahun 2016 ketika pemerintah sipil yang baru terpilih berjuang keras untuk mendefinisikan visi ekonominya, Bank Dunia, meskipun dikatakan bahwa pemerintah baru-baru ini mengadopsi rencana pembangunan berkelanjutan yang ambisius dan menghidupkan kembali agenda reformasi ekonominya.

Pertumbuhan ekonomi dijadwalkan turun menjadi hanya 0,5 persen pada tahun fiskal 2019/20 dari 6,8 persen pada tahun sebelumnya, kata Bank, meskipun dikatakan bahwa ekonomi dapat berkontraksi sebanyak 2,5 persen jika pandemi COVID-19 berlarut-larut.

KEYWORD :

Militer Myanmar Bank Dunia Jenderal Min Aung Hlaing




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :