Sabtu, 20/04/2024 17:41 WIB

Joe Biden Ajak Komonitas Internasional Tekan Militer Myanmar

Washington akan terus membela demokrasi terlebih saat demokrasi itu sendiri diserang.

Aparat kepolisian Myanmar melakukan penjagaan di Naypyidaw, Myanmar, 29 Januari 2021. (THET AUNG/AFP)

Washington, Jurnas.com - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden menyerukan kepada militer Myanmar untuk segera melepaskan kekuasaan yang mereka rebut dari pemerintahan sipil hasil pemilu.

"Komunitas internasional harus bersatu dalam satu suara untuk menekan militer Burma agar segera melepaskan kekuasaan yang telah mereka rebut," kata Biden pada Senin (1/2), seperti dilansir dari AFP.

"AS mencabut sanksi terhadap Burma selama dekade terakhir berdasarkan kemajuan menuju demokrasi," katanya dalam sebuah pernyataan, menggunakan nama lama Myanmar.

"Pembalikan kemajuan itu akan membutuhkan peninjauan segera terhadap hukum dan otoritas sanksi kami, diikuti dengan tindakan yang sesuai," katanya.

Orang nomor satu di pemerintahan AS yang baru terpilih dan dilantik itu mengatakan, Washington akan terus membela demokrasi terlebih saat demokrasi itu sendiri diserang.

"AS akan membela demokrasi di mana pun ia diserang," tegasnya.

Transisi Myanmar pada awalnya dilihat sebagai kisah sukses besar dari pemerintahan mantan presiden Barack Obama, yang saat itu Biden menjabat sebagai wakil presiden, dengan negara yang ditempatkan secara strategis itu terlihat bergerak menuju demokrasi dan menjauh dari orbit China.

Tetapi pemimpin demokrasi Myanmar yang pernah menjadi ikon, Aung San Suu Kyi menuai kritik Barat atas keengganannya untuk mengutuk pembunuhan massal Muslim Rohingya.

Pada Senin (1/2), militer menangkapnya dan politisi lainnya setelah partainya kembali mencetak kemenangan besar dalam pemilihan umum. "AS memperhatikan orang-orang yang mendukung rakyat Burma di saat-saat sulit ini," kata Biden, yang kemungkinan besar merujuk pada China.

"Kami akan bekerja dengan mitra kami di seluruh kawasan dan dunia untuk mendukung pemulihan demokrasi dan supremasi hukum, serta meminta pertanggungjawaban mereka yang bertanggung jawab untuk membatalkan transisi demokrasi Burma," sambungnya.

KEYWORD :

Militer Myanmar Aung San Suu Kyi Joe Biden Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :