Kamis, 25/04/2024 21:05 WIB

Sektor Pertanian Topang Ekonomi Negara Saat Pandemi

perekonomian negara yang banyak menggantungkan ekonomi dari pertanian ternyata mampu menahan penurunan perekonomiannya saat pandemi.

Petani melakukan pengendalian OPT sejak dini. (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Pandemi Covid-19 semakin membukakan mata akan pentingnya peran perdesaan dalam ekonomi nasional. Respons peningkatan konsumsi kawasan perdesaan relatif lebih besar dibandingkan dengan perkotaan.

Hal ini mengindikasikan bahwa stimulus social safety net mampu menstimulasi peningkatan aggregate demand (AD) relatif lebih tinggi di kawasan perdesaan terutama untuk memenuhi kebutuhan pangan.

Stimulasi peningkatan AD semakin besar ketika stimulus social safety net ini dikombinasikan dengan peningkatan produktivitas sektor dan tenaga kerja (skenario SBO). Hal ini mengindikasikan bahwa Pertumbuhan Ekonomi Nasional (PEN) akan segera pulih dengan stimulasi dari sisi AD dan aggregate supply (AS).

Dalam kondisi pandemi saat ini, Pengamat kebijakan publik, Muhammad Qodari menilai secara perekonomian negara yang banyak menggantungkan ekonomi dari pertanian ternyata mampu menahan penurunan perekonomiannya saat pandemi.

Menurutnya, pertanian saat ini penting, tetapi keberpihakan anggaran dan kebijakan masih kurang sehingga ke depannya harus bisa bisa lebih besar lagi.

"Menurut saya paradigma pemerintah harus paradigmanya ke pertanian. Memang saat ini pemerintah kita memprioritaskan infrastruktur digital, fisik, tetapi saya berharap, ada perhatian khusus membangun sektor pertanian yang maju. Itu harus jadi ujungnya," ujar Qodari dalam acara yang diselenggarakan Direktorat Publikasi Ilmiah dan Informasi Strategis (DPIS) IPB menyelenggarakan The 17th Strategic Talk bertajuk Membangkitkan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dari Perdesaan, Senin (1/2) secara virtual.

Qodari menilai, saat ini Indonesia memiliki syarat umum yang bagus untuk konsentrasi berpihak ke pertanian. Menterinya orang yang bisa meningkatkan produksi pertanian di Sulawesi Selatan, kemudian presidennya punya sense perdesaan yang kuat, partai yang berkuasa juga sering berbicara soal pertanian.

"Jadi, sudah lengkap syaratnya untuk fokus dan meningkatkan keberpihakan serta paradigma ke pertanian," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat IPB University Ernan Rustiadi mengatakan memang ada tantangan pertanian saat ini seperti sebaran produksi yang tidak merata, alih fungsi lahan, serta daya saing dari sisi efisiensi produksi dan logistik.

Menurutnya, agenda ketahanan, kemandirian dan kedaulatan pangan sebenarnya sudah dijalankan pemerintah selama ini. Seperti halnya ekstensifikasi, intensifikasi, diversifikasi, efisiensi dan optimasi logistik, reforma agraria dan terakhir yang sedang gencar dilakukan adalah korporasi.

"Food Estate akan menjadi contoh nyata pengembangan korporasi yang terintegrasi. Saya berharap konsep korporasi bisa segera direplikasi di semua wilayah. Karena dengan pendekatan korporasi ini akan memacahkan masalah selama ini soal gap dengan perusahaan," ucap Ernan. 

Di masa pandemi ini sektor pertanian mampu menunjukkan kinerjanya yang bagus. Indeks ketahanan pangan terus meningkat dari 2017 sampai dengan 2019 sebesar 62,6 sehingga prioritas keamanan pangan menjadi penting untuk menyediakan pangan yang berguna dan mendorong sektor produktif dalam negeri.

KEYWORD :

Perekonomian Negara Sektor Pertanian Pandemi Covid-19




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :