Kamis, 25/04/2024 12:02 WIB

Pandemi Covid-19 Hambat Penanggulangan Kusta di Indonesia

Netherlands Leprosy Relief (NLR) Indonesia menilai pandemi Covid-19 telah menghambat penanggulangan penyakit kusta di Tanah Air.

Direktur Eksekutif NLR Indonesia, Asken Sinaga (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Netherlands Leprosy Relief (NLR) Indonesia menilai pandemi Covid-19 telah menghambat penanggulangan penyakit kusta di Tanah Air.

Direktur Eksekutif NLR Indonesia, Asken Sinaga mengatakan penderita kusta, orang yang pernah mengalami kusta (OYPMK) dan keluarganya merupakan kelompok masyarakat yang paling terdampak oleh pandemi Covid-19.

Cakupan dampak yang mereka hadapi sangat majemuk, meliputi dampak kesehatan, ekonomi, psikologi, dan sosial.

"Dapat dibayangkan, jika sebelum pandemi perhatian pemerintah dan masyarakat sangat kecil kepada mereka, karena kusta sejak lama masuk dalam kategori Penyakit Tropis Terabaikan WHO, maka pandemi ini telah membuat mereka semakin terabaikan, semakin jauh dari perhatian publik," terang Asken dalam keterangannya pada Minggu (31/1).

Salah satu bukti terabaikannya penderita kusta ialah, dalam data kusta periode 2020, jumlahnya lebih kecil dari tahun sebelumnya. Asken menduga penyebabnya karena penemuan kasus kusta baru telah berkurang.

"Dan kunjungan masyarakat ke fasilitas layanan kesehatan untuk memeriksakan diri akibat pandemi," kata Asken.

Bertepatan dengan Hari Kusta Sedunia yang jatuh pada 31 Januari 2021 atau Minggu terakhir bulan Januari, Asken menekankan tiga kunci penanggulangan kusta di Indonesia.

Pertama, menemukan kasus kusta dan mengobatinya untuk menyembuhakan dan mencegah deformitas organ tubuh. Kedua, memeriksa kontak penderita kusta untuk menemukan kasus baru di antara mereka, serta mencegah penularan.

"Ketiga ialah memastikan bahwa penderita kusta itu meminum obat sampai tuntas," tegas Asken.

Asken optimistis apabila semua kata kunci di atas dilakukan secara gencar dan merata, maka Indonesia akan mencapai status eliminasi kusta dan keluar dari daftar tiga negara dengan kasus kusta baru terbanyak di dunia, bersama India dan Brasil.

"Eliminasi kusta hanya akan tercapai bila tersedia sebuah kondisi yang inklusif di masyarakat, di mana penderita kusta dan OYPMK hidup tanpa diskriminasi dan stigma dan dapat menikmati dan menjalani kehidupannya secara bermartabat," tandas Asken.

KEYWORD :

Penyakit Kusta NLR Indonesia Asken Sinaga




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :