Kamis, 25/04/2024 20:09 WIB

Survei IDM: 79,9 Persen Masyarakat Bersedia Divaksin COVID-19

Dari hasil survei ini juga menunjukan bahwa sejak pandemi, menyebabkanb daya beli masyarakat juga terpantau begitu rendah.

Vaksin (ilustrasi)

Jakarta, Jurnas.com - Survei Indonesia Development Monitoring (IDM) menemukan, program vaksinasi yang tengah dijalankan pemerintah mendapat sambutan positif dari masyarakat.

Direktur Eksekutive IDM, Tri Permadi mengatakan, 79,9 persen responden bersedia untuk mengikuti program vaksinisasi yang diselenggarakan pemerintah. Sementara itu, sebanyak 11,8 persen masih ragu dan 8,3 persen tidak mau di vaksin.

"Dari hasil survei ini bisa disimpulkan, persentase mereka yang percaya bahwa vaksin aman jauh lebih besar daripada yang tidak percaya dan kepercayaan pada tingkat keamanan vaksin mempengaruhi kesediaan warga untuk divaksin," kata Tri Permadi dalam keteranganya diterima Jurnas.com, Minggu (31/1).

Sementara itu, lanjut Tri Permadi, 70,6 persen responden juga percaya, vaksin COVID-19 yang akan disediakan pemerintah aman bagi kesehatan penggunanya.

Selebihnya, 19,2 persen responden tidak percaya vaksin COVID-19 yang akan disediakan pemerintah aman bagi kesehatan penggunanya. Sementara yang tidak memberikan pernyataan 10,2 persen.

Survei nasional IDM dilakukan pada 10–19 Januari 2021 melalui wawancara per telepon kepada 1650 responden yang dipilih secara acak (random). Margin of error survei diperkirakan +/-2.44%, dengan Tingkat Kepercayaan 95%. Responden tersebar secara proposional di 34 Provinsi.

Responden terpilih adalah Responden yang sudah berumur lebih dari 17 Tahun, secara kriteria demographi responden yang tingal di perkotaan 58,1 persen dan di pedesaan 41,9 persen.

Berdasarkan aktivitas responden sehari-hari sebanyak 41,8 persen merupakan pekerja di sektor formal dan informal baik di Swasta, BUMN maupun ASN, 29,8 persen merupakan ibu rumah tangga, 17,2 persen merupakan pelaku usaha atau pemilik usaha dan 11,2  merupakan mahasiswa, pencari kerja dan lain lain.

Dari hasil survei ini juga menunjukan bahwa sejak pandemi, menyebabkanb daya beli masyarakat juga terpantau begitu rendah. Selain itu juga dikarenakan tidak bisa memiliki banyak kesempatan untuk bergerak, masyarakat juga memiliki keterbatasan dana untuk dibelanjakan.

"Rendahnya permintaan ini kemudian menyebabkan munculnya deflasi atau penurunan harga-harga barang di pasaran. Bahkan, banyak produsen yang menawarkan harga diskon hanya demi menghabiskan stok," kata Tri Permadi.

Namun dari hasil survei didapati, sebanyak 81,9 persen responden percaya dengan program program pemulihan ekonomi oleh Pemerintah akan bisa mengatasi dampak COVID19 terhadap kehidupan perekonomian masyarakat.

Sementara itu, sebanyak 11,7 persen meragukan, dan sebanyak 6,4 persen tidak percaya dengan program program pemulihan ekonomi oleh pemerintah.

KEYWORD :

Vaksinasi COVID-19 Meragukan Vaksin Survei IDM




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :