Jum'at, 19/04/2024 15:35 WIB

Menristek: Mutasi Covid-19 Tak Pengaruhi Kinerja Vaksin Merah Putih

Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/BRIN) mengklaim mutasi virus corona baru (Covid-19) tidak berdampak terhadap kinerja Vaksin Merah Putih.

Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Inovasi Riset Nasional Bambang PS Brodjonegoro (Foto: Muti/Jurnas.com)

Jakarta, Jurnas.com - Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/BRIN) mengklaim mutasi virus corona baru (Covid-19) tidak berdampak terhadap kinerja Vaksin Merah Putih.

Karena itu, Vaksin Merah Putih yang diperkirakan siap digunakan pada akhir 2021 tersebut tetap bisa digunakan untuk program vaksinasi Covid-19.

"Mutasi yang terjadi belum ada yang berpengaruh terhadap kinerja vaksin. Artinya, mutasinya terjadi bai berubah jenis atau tipe, tapi belum sampai mengganggu area pengembangan vaksin. Jadi vaksin yang ada masih bisa," jelas Menristek dalam Rakornas Kemristek/BRIN di Puspiptek Serpong, Tangerang Selatan, Banten pada Rabu (27/1).

Menristek mengambil contoh penggunaan vaksin flu. Idealnya, vaksin flu diperbarui setiap 2-3 tahun sekali akibat adanya mutasi virus. Dan penggunanya pun harus melakukan re-vaksinasi atau pembaruan suntik vaksin setiap tahun karena daya tahan tubuh terhadap vaksin sudah berkurang.

"Karena itu kita harus melihat vaksin itu bukan kejadian sekali ini (one time event), tapi vaksin itu peristiwa yang terus berlanjut (continous event)," ujar Menteri Bambang.

Kendati demikian, Menteri Bambang tidak menepis kemungkinan adanya modifikasi Vaksin Merah Putih, apabila mutasi Covid-19 sampai mengganggu kinerja vaksin.

Menristek menambahkan, kendati saat ini pemerintah sudah mengimpor aneka vaksin untuk program vaksinasi Covid-19, Vaksin Merah Putih tetap disiapkan untuk keperluan jangka panjang.

"Pemerintah memang melakukan double track dalam hal penyediaan vaksin Covid-19 ini. Satu sisi melakukan impor atau kerja sama dengan pihak luar seperti yang sudah dilakukan dengan Sinovac dan kemudian disusul oleh lainnya. Tetapi di sisi lain juga mendorong kemandirian vaksin melalui Vaksin Merah Putih," kata Bambang.

Vaksin Covid-19 yang ada sekarang, lanjut Menristek, tidak akan menimbulkan daya tahan tubuh seumur hidup, sehingga ada waktu di mana daya tahan tubuh yang dimunculkan dari vaksin tersebut akan berkurang atau habis.

Oleh karenanya diperlukan vaksinasi kembali di kemudian hari, sehingga keberadaan Vaksin Merah Putih tidak bisa ditawar-tawar lagi.

KEYWORD :

Vaksin Merah Putih Menristek Bambang Brodjonegoro Mutasi Covid-19




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :