Jum'at, 19/04/2024 15:01 WIB

GeNose Diproduksi Bertahap, Menristek: Maret Bisa 10.000 Unit

Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/BRIN) Bambang P.S Brodjonegoro mengatakan produksi alat skrining Covid-19, GeNose, masih diproduksi secara bertahap.

Rakornas Riset dan Inovasi 2021 (Foto: Muti/Jurnas.com)

Jakarta, Jurnas.com - Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/BRIN) Bambang P.S Brodjonegoro mengatakan produksi alat skrining Covid-19, GeNose, masih diproduksi secara bertahap.

Setelah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan pada 24 Desember tahun lalu, inovasi karya Universitas Gadjah Mada (UGM) tersebut ditargetkan bisa diproduksi 5.000 unit pada Februari nanti.

"Bulan Maret kita bisa 10.000 unit per bulan, dan mulai bisa memenuhi kebutuhan. Dan mereka pun sudah memulai pembukaan order. Mungkin sebagian besar order masu daftar tunggu," terang Menristek dalam Rakornas Riset dan Inovasi 2021 Kemristek/BRIN pada Rabu (27/1) di Tangerang Selatan, Banten.

Menteri Bambang menambahkan, dengan adanya respon positif dan permintaan dari masyarakat, dia yakin industri akan merespon dengan cepat terkait penambahan kapasitas produksi.

"UGM juga sudah bekerja sama dengan konsorsium lima industri, yang diharapkan bisa mempercepat produksi genose," ujar Menteri Bambang.

GeNose merupakan alat skrining Covid-19 yang mendeteksi Covid-19 melalui volatil organic compound (VOC) yang terkandung di embusan napas. Dalam pengujian, GeNose memiliki akurasi hingga 95 persen.

Di tahap awal, Kementerian Perhubungan (Kemhub) telah memesan GeNose untuk digunakan di terminal bus dan stasiun kereta api mulai 5 Februari mendatang. Sebanyak 200 unit GeNose akan disebar di 44 titik stasiun. Sementara untuk terminal masih dilakukan secara acak.

KEYWORD :

GeNose Menristek Bambang Brodjonegoro Skrining Covid-19




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :