Jum'at, 19/04/2024 17:10 WIB

Menko Luhut: Intervensi Alsintan Dongkrak Produktivitas Pertanian

Walaupun mayoritas petani masih menggunakan cara manual sektor pertanian tetap memiliki capaian positif.

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi RI Luhut B. Pandjaitan saat mengunjungi Balai Besar Pengembangan Mekansiasi Pertanian (BBP Mektan), Serpong, Rabu (27/1)

Serpong, Jurnas.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, peran penting alat mesin pertanian (alsintan) dalam mendongkrak produktivitas pertanian.

"Kalau kita punya lahan pertanian sekitar 7 juta hektare, setengah saja kita mainkan dengan alsintan, setidaknya dampaknya bisa sampai tiga kali lipat," kata Luhut di Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian (BBP Mektan), Rabu (27/1).

Luhut mengatakan, walaupun mayoritas petani masih menggunakan cara manual sektor pertanian tetap memiliki capaian positif. Karena itu, dia menilai intervensi teknologi alsintan bisa sangat mendongrak produksi nasional.

"Hingga sekarang, bertaninya masih belum bertani modern dan hasilnya sebenarnya masih bisa ditingkatkan melalui pupuk, benih (bibit) dan alsintan," ujar dia.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengatakan, alsintan memiliki peranan penting dalam mendongrak kualitas dan kuantitas produksi pertanian nasional. Karena itu, kata dia, pihaknya memasukkan program pemberian bantuan alsintan.

"Alsintan harus menjadi bagian dari program kita untuk meningkatkaan produktivitas padi, jagung, kedelai, maupun tebu. Dengan alsintan, losses bisa kita tekan tiga hingga lima persen. Padahal kalau cara manual, losses bisa mencapai 12 persen," kata Syahrul.

Syahrul juga meyakini para peneliti dan perekayasa yang berada di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) siap menjawab kebutuhan industri alsintan.

Karena itu, Syahrul meminta para peneliti dan perekayasa tersebut diberikan akses untuk terlibat dalam pengembangan setiap tahapan pembangunan pertanian, dari hulu hingga ke hilir.

Kepala Balitbangtan Fadjry Djufry menambahkan, pihaknya telah menyiapkan banyak prototipe yang bisa dikembangkan oleh industri alsintan dalam negeri. "BBP Mektan memang disiapkan untuk membuat prototipe alsintan, dari pra tanam, tanam, hingga processsing," ujarnya.

Fadjry juga mengatakan, Balitbangtan sangat terbuka jika pengembangan industri alsintan dilakukan melalui sinergi antara Kementan, BPPT, BUMN, maupun sektor swasta.

"Kita sudah siap dengan berbagai prototipe yang dihasilkan dan sudah banyak dilisensi. Jika 40-60 persen alsintan yang dibuat dari dalam negeri dan digunakan petani, kita percaya ini bisa mendongkrak produksi pertanian,” tegas Fajdry.

KEYWORD :

Alsintan Luhut Binsar Pandjaitan Syahrul Yasin Limpo Fadjry Djufry




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :