Jum'at, 19/04/2024 03:42 WIB

AstraZeneca Pengiriman Vaksin Corona ke Uni Eropa Sebesar 60 Persen

Astra telah memberi tahu dewan pengarah vaksinasi Uni Eropa tentang perubahan jadwal pengirimannya dan bahwa Komisi sedang bekerja untuk mencari tahu lebih lanjut.

Ilustrasi Vaksin

Brussels, Jurnas.com - Upaya vaksinasi virus corona (COVID-19) Eropa mendapat pukulan lain pada Jumat (22/1) ketika AstraZeneca mengatakan pengiriman awal ke wilayah tersebut akan kurang dari volume yang ditargetkan karena kesalahan produksi.

"Volume awal akan lebih rendah dari yang diantisipasi semula karena penurunan hasil di lokasi manufaktur dalam rantai pasokan Eropa kami," kata juru bicara perusahaan dalam pernyataan tertulis, menolak untuk memberikan rincian.

Dilansir dari Reuters, selisih tersebut mengenai kampanye imunisasi Eropa yang terhambat oleh kekurangan sementara dalam rantai pasokan pengembang vaksin Pfizer dan BioNTech, yang memperlengkapi kembali sebuah situs di Belgia untuk meningkatkan produksi.

Komisi Uni Eropa mengatakan, Astra telah memberi tahu dewan pengarah vaksinasi Uni Eropa tentang perubahan jadwal pengirimannya dan bahwa Komisi sedang bekerja untuk mencari tahu lebih lanjut.

Sementara produk BioNTech, serta vaksin yang dibuat perusahaan biotek Amerika Serikat, Moderna, telah diluncurkan setelah memendapatkan izin peraturan, keputusan Uni Eropa tentang persetujuan peraturan untuk senyawa Astra diharapkan pada akhir Januari.

"Kami akan memasok puluhan juta dosis pada bulan Februari dan Maret ke Uni Eropa, karena kami terus meningkatkan volume produksi," kata pembuat obat Inggris yang bermitra dengan Universitas Oxford itu. Juru bicara tidak mau memberikan target volume awal.

Uni Eropa telah mencapai kesepakatan untuk membeli setidaknya 300 juta dosis dari Astra, dengan opsi tambahan 100 juta, sebagai bagian dari komitmen global perusahaan memasok lebih dari 3 miliar dosis.

Menteri Kesehatan Austria Rudolf Anschober memperingatkan AstraZeneca bahwa penundaan apa pun akan "benar-benar tidak dapat diterima", meskipun dia berhenti mengkonfirmasikan laporan di media Austria bahwa perusahaan mengatakan kepada negara itu bahwa mereka hanya dapat memasok 600.000 dosis vaksin pada kuartal pertama daripada 2 juta dosis yang semula direncanakan.

"Jumlah pengiriman yang disepakati harus dipatuhi," kata Anschober dalam pernyataan setelah laporan oleh media, termasuk surat kabar Kurier dan kantor berita nasional APA.

Kanselir Austria Sebastian Kurz mengatakan pada  Senin bahwa dia dan rekan-rekannya dari Denmark dan Yunani akan menekan Badan Obat-obatan Eropa untuk segera menyetujui vaksin AstraZeneca. Negara-negara Baltik dan Republik Ceko telah bergabung dalam upaya itu.

KEYWORD :

AstraZeneca Uni Eropa Vaksinasi COVID-19




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :