Para penambang diperkirakan terjebak sekitar 600m dari pintu masuk. (Foto: reuters)
China, Jurnas.com - Tim penyelamat mengatakan bahwa 12 penambang yang terperangkap di bawah tanah setelah ledakan di tambang emas China seminggu yang lalu masih hidup.
Media pemerintah melaporkan para pekerja berhasil memberi tanda ke penyelamat tujuh hari setelah kecelakaan itu. Nasib 10 penambang lainnya hilang setelah ledakan.
Dikutip dari Reuters, Kecelakaan pertambangan di China tidak jarang terjadi dan seringkali disebabkan oleh peraturan keselamatan yang tidak ditegakkan dengan baik.
Ke-22 orang itu terperangkap di tambang Hushan dekat Yantai di provinsi Shandong di China timur pada 10 Januari setelah ledakan merusak pintu keluar dan sistem komunikasi tambang, yang masih dalam pembangunan.
Menurut media pemerintah, tim penyelamat berhasil melakukan kontak dengan beberapa penambang melalui lubang sempit.
Mereka merasa menarik tali yang mereka turunkan ke tambang dan kemudian mengirimkan makanan, obat-obatan, kertas, dan pensil ke dalam lubang.
Menurut catatan yang mereka dapatkan kembali dari poros tersebut, 12 orang masih hidup di bagian tengah tambang, sedangkan 10 lainnya statusnya tidak jelas.
Media China melaporkan ada juga beberapa lubang penyelamat lainnya yang sedang dibor dengan harapan para pekerja yang diperkirakan berada sekitar 600m (2.000 kaki) dari pintu masuk dapat dievakuasi.
Pada Desember tahun lalu, 23 penambang tewas setelah kebocoran karbon monoksida di tambang batu bara.
Pada bulan September, 16 pekerja tewas di tambang lain di pinggiran Chongqing ketika ban berjalan yang terbakar, menghasilkan karbon monoksida tingkat tinggi.
Pada Desember 2019, ledakan di tambang batu bara di provinsi Guizhou, barat daya China, menewaskan sedikitnya 14 orang.
KEYWORD :China Tambang Ledakan Penambang Terperangkap
