Rabu, 24/04/2024 22:30 WIB

Vaksinasi Covid-19 untuk Masyarakat Dimulai Mei 2021

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Ditjen P2P Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid mengatakan program vaksinasi Covid-19 akan diprioritaskan kepada tenaga kesehatan (nakes).

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Ditjen P2P Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid (pojok kiri bawah)

Jakarta, Jurnas.com - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Ditjen P2P Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid mengatakan program vaksinasi Covid-19 akan diprioritaskan kepada tenaga kesehatan (nakes).

Sebab, menurut Nadia, para nakes merupakan garda terdepan dalam penanggulangan pandemi Covid-19 di Tanah Air, selain juga karena alasan jumlah dosis vaksin yang masih terbatas.

"Jumlah vaksin sampai dengan April itu masih akan sangat terbatas, dan tentunya prioritas dengan jumlah vaksin yang terbatas ini kita berikan kepada garda terdepan. Garda terdepan ini kita prioritaskan kepada dua kelompok masyarakat, yaitu tenaga kesehatan dan petugas pemberi pelayanan publik," kata Nadia dalam webinar `Vaksin Covid-19: Tak Kenal Maka Tak Kebal-Komorbid Bolehkah?` pada Kamis (14/1).

Adapun vaksinasi untuk kelompok masyarakat umum, lanjut Nadia, diperkirakan bakal dimulai setelah April, dengan menggunakan vaksin produksi Sinovac Biotech, CoronaVac yang dipesan dari China.

Dia menggarisbawahi bahwa tidak semua kelompok masyarakat bisa langsung mendapatkan vaksin Covid-19. Mereka yang memiliki penyakit penyerta (komorbid), tidak bisa disuntik vaksin Covid-19.

"Secara umum (yang bisa mendapatkan vaksinasi) ialah yang saat ini usianya 18-59 tahun, sehat, tidak sedang menderita penyakit, tidak sedang menyusui, dan tidak sedang hamil," terang Nadia.

Beberapa kondisi lainnya yang juga tidak diperbolehkan menjalani vaksinasi antara lain memiliki kelainan sistem imunitas dan penderita kanker.

Anggota Tim Komnas Penilai Obat sekaligus Epidemiolog dr. Jarir At Thobari, Phd meminta masyarakat memastikan sedang dalam kondisi sehat sebelum menerima vaksin Covid-19.

Hal ini dilakukan guna mengantisipasi adanya kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) yang tidak diinginkan.

"Imunisasi pada anak contohnya, kalau bayi ketika masih panas kita tunda dulu. Karena kalau ada apa-apa kita tidak tahu apakah ini gejala karena penyakitnya, atau karena vaksin," tandas Thobari.

Webinar `Vaksin Covid-19: Tak Kenal Maka Tak Kebal-Komorbid Bolehkah?` digelar berkat kerja sama Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI), Persit Kartika Chandra Kirana (KCK) Pusat, Yayasan Onkologi Anak Indonesia (YOAI), Universitas Prima Indonesia (UNPRI), Komunitas Relawan Emergensi Kesehatan Indonesia (KREKI), dan Indonesia Healthcare Forum.

KEYWORD :

Vaksin Covid-19 Program Vaksinasi YKPI Kementerian Kesehatan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :