Kamis, 25/04/2024 15:50 WIB

Joe Biden Sebut Rencana Trump Distribusikan Vaksin COVID-19 Gagal

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, dengan sisa waktu kurang dari tiga hari, baru sekitar 2,1 juta telah menerima suntikan pertama vaksin. 

Presiden terpilih AS Joe Biden menerima dosis vaksin untuk melawan penyakit virus corona (COVID-19) di ChristianaCare Christiana Hospital, di Newark, Delaware, pada 21 Desember 2020. (Foto: Reuters / Leah Millis)

Delaware, Jurnas.com - Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Joe Biden berjanji akan melakukan upaya tanpa henti untuk memerangi virus corona (COVID-19) begitu Donald Trump menginggalkan Gedung Putih.

Berbicara setelah penjelasan singkat oleh para ahli, Biden berjanji, sebagai presiden akan melakukan tantangan operasional terbesar yang pernah dihadapi AS sebagai sebuah bangsa untuk mengatasi penyakit yang merenggut lebih dari 1,7 juta jiwa di seluruh dunia.

"Rencana administrasi Trump untuk mendistribusikan vaksin jauh tertinggal. Saya akan memindahkan Surga dan Bumi untuk membawa kita ke arah yang benar," kata Biden pada Selasa (29/12).

Pemerintahan Trump memperkirakan sebanyak 20 juta orang Amerika akan divaksinasi pada akhir Desember. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, dengan sisa waktu kurang dari tiga hari, baru sekitar 2,1 juta telah menerima suntikan pertama vaksin. 

Biden, yang mulai menjabat pada 20 Januari, mengonfirmasi bahwa ia akan menggunakan Undang-Undang Produksi Pertahanan era Perang Korea untuk memaksa industri swasta meningkatkan produksi vaksin bagi pemerintah.

Dia juga meminta orang Amerika untuk memakai masker untuk mencegah penyebaran COVID-19 dan mengatakan akan memberlakukan mandat pada penutup wajah di area di mana pemerintah federal memiliki yurisdiksi, seperti pesawat terbang.

"Kami merencanakan upaya seluruh pemerintah dan kami akan bekerja untuk menyiapkan situs vaksinasi dan mengirim unit seluler ke komunitas yang sulit dijangkau," kata Biden.

"Kami akan memastikan vaksin didistribusikan secara merata sehingga setiap orang bisa mendapatkannya, tidak peduli warna kulit dan di mana mereka tinggal," tambahnya.

Dia menyuarakan keyakinan akan kembali normal pada 2021, tetapi tidak segera.

"Kami mungkin tidak melihat peningkatan sampai kami memasuki bulan Maret karena akan membutuhkan waktu bagi rencana tanggapan Covid kami untuk mulai menghasilkan kemajuan yang terlihat," kata Biden.

"Beberapa minggu dan bulan ke depan akan menjadi sangat sulit, periode yang sangat sulit bagi bangsa kita, mungkin yang paling sulit selama seluruh pandemi ini," sambungnya.

KEYWORD :

Joe Biden Rencana Donald Trump Gagal Vaksinasi COVID-19 AS




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :