Jum'at, 19/04/2024 11:42 WIB

Diduga Israel Jadi Dalang, PBB Didesak Usut Pembunuhan Jurnalis Palestina

Federasi Jurnalis Internasional (IFJ) dan Sindikat Jurnalis Palestina (PJS) meminta PBB menegakkan keadilan dan pertanggungjawaban atas pembunuhan serta kerugian yang menimpa wartawan

Logo PBB (Foto: Beapeacekeeper)

Jakarta, Jurnas.com - Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) didesak untuk menyelidiki dugaan keterlibatan Israel yang diduga sengaja menargetkan jurnalis di Palestina. Desakan itu lantaran PBB dinilai gagal menyelidiki pembunuhan pekerja medianya secara menyeluruh.

Pengaduan yang disampaikan oleh Federasi Jurnalis Internasional (IFJ) dan Sindikat Jurnalis Palestina (PJS) meminta PBB menegakkan keadilan dan pertanggungjawaban atas pembunuhan serta kerugian yang menimpa wartawan.

Desakan itu juga termasuk mengusut pembunuhan Ahmed Abu Hussein pada 2018, Yaser Murtaja, dan pembantaian Muath Amarneh pada 2019 dan Nedal Eshtayeh pada 2015, kedua fotografer tersebut ditembak oleh penembak jitu di matanya.

Mereka juga mendesak Irene Khan, Pelapor Khusus PBB untuk kebebasan berekspresi, dan Agnès Callamard, Pelapor Khusus untuk eksekusi di luar hukum, ringkasan atau sewenang-wenang untuk menyelidiki diskriminasi endemik dan sistematis yang membatasi pekerjaan jurnalis Palestina.

"Selama bertahun-tahun dunia telah mendokumentasikan dan menyesalkan pembunuhan dan pelecehan jurnalis Palestina oleh pasukan Israel dan diskriminasi harian yang mereka hadapi - hak yang ditolak, akreditasi ditolak, kebebasan bergerak ditolak dan, sebagai akibat dari impunitas menyeluruh, menyangkal keadilan," kata Sekretaris Jenderal IFJ, Anthony Bellanger dilansir Middleeast, Kamis (10/12).

"Kata-kata tidak lagi cukup. PBB harus mengambil tindakan dan menunjukkan bahwa mereka tidak akan berpangku tangan dan membiarkan impunitas dan ketidakadilan terus berlanjut tanpa tantangan."

IFJ dan PJS telah lama mendokumentasikan pelanggaran hak jurnalis di wilayah pendudukan Palestina.

Memperhatikan bahwa serangan seperti itu telah meningkat, mereka menyerukan semua badan internasional untuk menekan Israel dan pasukan pendudukan agar menghentikan pelanggaran berulang mereka terhadap jurnalis Palestina.

Pada tahun 2019 PJS mendokumentasikan 760 pelanggaran hak terhadap jurnalis, termasuk lebih dari 200 kasus penyerangan fisik, termasuk puluhan luka akibat peluru baja berlapis karet, dan sedikitnya sepuluh luka serius akibat peluru tajam.

KEYWORD :

Lembaga PBB Pembunuhan Jurnalis Wilayah Palestina




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :