Jum'at, 19/04/2024 22:51 WIB

Menlu Retno: PBB Harus Mampu Bantu Dunia Pastikan Distribusi Vaksin

Banyak negara, utamanya negara berkembang, memiliki keterbatasan kapasitas dalam memproduksi dan mendistribusikan vaksin COVID-19.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Senin 11 Mei 2020. (Foto: Kemenlu))

Jakarta, Jurnas.com - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI), Retno Marsudi menegaskan bahwa penemuan vaksin virus corona baru (COVID-19) bukanlah akhir dari tantangan.

"Tugas kita berikutnya adalah memastikan vaksin dapat diakses dan didistribukan dengan adil bagi semua," tegas Menlu Retno pada Sesi Khusus Sidang Majelis Umum PBB untuk menanggapi Pandemi COVID-19 yang diselenggarakan secara virtual dari New York tanggal 3-4 Desember 2020.

Menurut Menlu Retno, banyak negara, utamanya negara berkembang, memiliki keterbatasan kapasitas dalam memproduksi dan mendistribusikan vaksin COVID-19.

"PBB harus mampu membantu negara-negara anggotanya meningkatkan kapasitas distribusi vaksin, baik terkait infrastruktur maupun kapasitas sumber daya manusia," kata Menlu Retno.

Dalam pertemuan ini, Menlu Retno juga utarakan tiga hal yang perlu dilakukan oleh dunia internasional. Pertama, menterjemahkan komitmen politik ke dalam langkah nyata.

Salah satu yang paling mendesak adalah dukungan terhadap upaya multilateral untuk vaksin, seperti COVAX AMC dan ACT Accelerator; dan dukungan terhadap kapasitas distribusi dan sumber daya manusia di seluruh negara.

Kedua, memperkuat kapasitas industri kesehatan di setiap negara. Saat ini terdapat kesenjangan infratruktur kesehatan antara negara maju dan negara berkembang, hal ini perlu ditangani, di antaranya melalui penciptaan ekosistem untuk riset dan pengembangan, transfer teknologi, dan kerjasama industri.

Ketiga, terus memperkuat tata kesehatan global. "Badan Kesehatan Dunia (WHO) tidak sempurna, tapi tetap merupakan pilihan terbaik yang dunia punya untuk mengkordinasikan upaya melawan pandemi. Seluruh negara harus membantu penguatan kapasitas WHO," ujarnya.

Mekanisme multilateral yang telah dibentuk di masa pandemi juga harus dilanjutkan setelah pandemi berakhir. Pool akses terhadap teknologi, Tools accelerator, dan COVAX facility harus menjadi mekanisme yang terus digunakan di masa datang.

Sesi Khusus Sidang Majelis Umum PBB ini diselenggarakan untuk terus memperkuat langkah kolektif masyarakat dunia bagi penanganan pandemi. Beberapa isu khusus yang dibahas adalah terkait penyediaan vaksin, pemulihan dunia paska pandemi, serta memastikan ketahanan kesehatan global di masa mendatang.

Indonesia memainkan peranan kepemimpinan internasional sejak awal fase penanganan pandemi, antara lain dengan menjadi salah satu inisiator Resolusi pertama PBB mengenai penananganan COVID1-9, Resolusi 74/270  "Solidaritas Global untuk Memerangi COVID-19" yang disahkan secara aklamasi tanggal 2 April 2020.

KEYWORD :

Retno Marsudi Distribusi Vaksin COVID-19 Majelis Umum PBB




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :