Sabtu, 20/04/2024 17:27 WIB

Deklarasi Benny Wenda, Wakapolri: Kita Tindak Siapa Pun yang Mengganggu NKRI

Setiap terjadi gangguan keamanan, di mana saja, maka itu menjadi kewajiban bagi Polri, TNI, dan instansi terkait untuk menjaganya.

Wakapolri Komjen. Gatot Eddy Pramono

Jakarta, Jurnas.com - Deklarasi Gerakan Pembebasan Papua Barat (ULMWP) yang diikuti pernyataan Benny Wenda sebagai Presiden Papua Barat mendapat respon keras dari Kepolisian Republik Indonesia (Polri).

Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono mengatakan, tindakan tegas akan diberikan bagi siapa pun yang melakukan gerakan memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), termasuk Kelompok Benny Wenda dan pengikutnya.

"Siapa pun, kelompok mana pun yang mengikuti daripada Benny Wenda, yang ingin memisahkan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, kita akan melakukan tindakan tegas. Siapa pun dia, kelompok apa pun dia, kita tidak pandang bulu," kata Komjen Gatot dalam penjelasan kepada pers di Jakarta, seperti diterima jurnas.com, Jumat, (4/12/2020).

Komjen Gatot menegaskan, Papua dan Papua Barat adalah bagian dari NKRI yang tidak dapat dipisahkan. Karena itulah maka TNI, Polri, dan semua anak bangsa harus menjaga keutuhan NKRI ini. Dan bila terjadi gangguan terhadap NKRI, maka TNI Polri serta instansi terkait akan menjaganya.

"Setiap terjadi gangguan keamanan, di mana saja, maka itu menjadi kewajiban bagi Polri, TNI, dan instansi terkait untuk menjaganya. Termasuk Papua agar tidak terpisahkan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia," jelas Komjen Gatot.

Oleh karena itu, Komjen Gatot menyebut keberadaan TNI Polri di Papua adalah untuk menjaga keamanan, dan untuk menjaga Papua tidak terlepas dari NKRI.

Deklarasi Benny Wenda sebagai Presiden Papua Barat memang menghebohkan jagat media sosial. Bahkan Menko Polhukam Mahfud MD menyatakan apa yang dilakukan oleh Benny Wenda adalah bentuk makar.

Seperti diberitakan the guardian dan dikutip banyak media di Indonesia, deklarasi pembentukan Pemerintah Sementara Papua Barat dan deklarasi Benny Wenda sebagai presiden sementara Papua Barat dilakukan pada 1 Desember.

Acara itu menandai peringatan deklarasi kemerdekaan Papua Barat dari pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1961 dan pengibaran bendera Bintang Kejora. Kabarnya, mereka juga tengah menyusun konstitusi baru.

"Hari ini kami menghormati dan mengakui nenek moyang kami yang berjuang dan mati untuk kami, dengan membentuk pemerintah bersatu. Mewujudkan semangat rakyat Papua Barat, kami siap menjalankan negara kami," kata Benny Wenda yang kini menetap di Inggris.

KEYWORD :

Komjen Gatot Eddy Pramono Benny Wenda Papua Barat TNI Polri




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :