Rabu, 24/04/2024 14:04 WIB

WHO Angkat Wacana Penggunaan Sertifikat Vaksinasi Elektronik

Pengunaan sertifikat vaksinasi elektronik, yang akan mempermudah mengidentifikasi dan memantau orang-orang yang sudah disuntik vaksin COVID-19, belum final dan harus dibuat sesuai dengan hukum nasional.

Logo Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) (Foto: Reuters)

Copenghangen, Jurnas.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)  mempertimbangkan pengunaan sertifikat vaksinasi elektronik. Pertimbangan itu disampaikan setelah Inggris menyetujui penggunaan vaksin virus corona (COVID-19).

"Kami melihat sangat dekat penggunaan teknologi dalam respons COVID-19 ini dan salah satunya adalah bagaimana kami dapat bekerja dengan negara-negara anggota menuju sesuatu yang disebut sertifikat vaksinasi elektronik," kata Pakar WHO, Siddhartha Datta dalam jumpa pers daring, Kamis (3/12).

Datta menambahkan, pengunaan sertifikat vaksinasi elektronik, yang akan mempermudah mengidentifikasi dan memantau orang-orang yang sudah disuntik vaksin COVID-19, belum final dan harus dibuat sesuai dengan hukum nasional.

Ini bukan paspor imunitas, yang seharusnya menjamin bahwa pembawanya terlindungi dari penyakit karena mereka telah terinfeksi dan sembuh. "Kami tidak merekomendasikan paspor kekebalan," kata Catherine Smallwood, petugas darurat senior WHO untuk Eropa.

Bulan lalu, WHO menandatangani perjanjian dengan Estonia untuk mengerjakan inovasi digital dalam penanggulangan COVID-19, yang melibatkan prospek penggunaan sertifikat vaksinasi bagi mereka yang pernah menerima suntikan vaksin COVID-19.

Inggris pada Rabu (2/12) menjadi negara pertama yang menyetujui vaksin Pfizer-BioNTech COVID-19, dan European Medicines Agency akan mengumumkan keputusannya paling lambat pada 29 Desember.

Zona Eropa WHO, yang mencakup 53 negara termasuk Rusia, telah mencatat lebih dari 19,3 juta infeksi dan lebih dari 433.000 kematian sejak dimulainya pandemi, menurut tabel datanya, dengan 1,5 juta kasus tercatat dalam tujuh hari terakhir.

"Meskipun kami melihat sedikit penurunan dalam jumlah kasus di Eropa Barat, ini tidak berarti seluruh kawasan Eropa WHO menghadapi perbaikan dalam situasi epidemiologi," kata Direktur Regional WHO, Eropa Hans Kluge.

"Kebangkitan sedang bergerak ke arah timur dengan negara-negara yang paling terpukul sekarang di Eropa tengah dan selatan," katanya, menyerukan kepada pemerintah untuk tidak menurunkan kewaspadaan mereka dalam perang melawan pandemi.

"Jika terjadi penurunan kasus, pertimbangkan untuk meningkatkan infrastruktur kesehatan masyarakat dan bersiap untuk lonjakan berikutnya," katanya. (AFP)

KEYWORD :

Organisasi Kesehatan Dunia e-Sertifikat vaksinasi Inggris Uni Eropa




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :