Rabu, 24/04/2024 12:22 WIB

Pejabat AS: Israel Dibalik Pembunuhan Ilmuwan Nuklir Iran

Lima ilmuwan nuklir Iran peringkat atas telah menjadi sasaran upaya pembunuhan sejak 2010

Ilmuwan nuklir Iran Mohsen Fakhrizadeh tewas setelah pembunuh bersenjata menembaki mobilnya pada 27 November 2020 [tparsi / Twitter]

Jakarta, Jurnas.com - Seorang pejabat Amerika mengatakan Israel berada di balik pembunuhan ilmuwan nuklir top Iran, Mohsen Fakhrizadeh yang tewas di pinggiran Teheran pada Jumat (27/11) lalu.

Dilansir Middleeast, Kamis (03/12), pejabat anonim dari pemerintahan Presiden Donald Trump mengatakan bahwa otoritas Tel Aviv telah lama mengejar ilmuwan tersebut tetapi tidak mengatakan apakah pemerintahan Trump mengetahui tentang serangan itu.

Berbicara tentang kebijakan "tekanan maksimum" pemerintahan Trump terhadap Teheran, pejabat itu mengatakan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo telah diberi kekuasaan penuh untuk melanjutkan kampanye dan lebih banyak sanksi AS akan dijatuhkan pada Iran minggu ini dan minggu depan.

Lima ilmuwan nuklir Iran peringkat atas telah menjadi sasaran upaya pembunuhan sejak 2010. Iran menyalahkan mereka pada Israel. Smentara itu, Israel menempatkan kedutaan dan diplomatnya dalam kewaspadaan tinggi karena takut akan pembalasan Iran atas pembunuhan Fakhrizadeh.

Serangan itu menimbulkan kemarahan dan kemarahan di seluruh Iran. Sekelompok besar pengunjuk rasa berkumpul di luar kantor Presiden Hassan Rouhani di Teheran Jumat malam dan menuntut pembalasan.

Ini adalah pembunuhan profil tinggi kedua seorang Iran sejak Januari setelah serangan udara AS menewaskan Jenderal Qassam Soleimani di Baghdad. Pejabat Iran mencurigai adanya koordinasi antara Israel dan AS dalam serangan itu.

KEYWORD :

ilmuwan nuklir Iran Mohsen Fakhrizadeh Pejabat AS




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :