Sabtu, 20/04/2024 05:51 WIB

AS Tuding China Langgar Aturan PBB soal Korea Utara

AS mengamati kapal-kapal yang membawa batu bara terlarang atau barang-barang yang dikenai sanksi lainnya dari Korea Utara ke China pada 555 kesempatan terpisah.

Bendera Korea Utara (Foto: AFP)

Washington, Jurnas.com - Pemerintah Amerika Serikat (AS) menuduh China melakukan pelanggaran mencolok atas kewajibannya untuk memberlakukan sanksi internasional terhadap Korea Utara.

Berbicara kepada Pusat Kajian Strategis dan Internasional Washington, Wakil Asisten Sekretaris untuk Korea Utara Alex Wong menuduh China berusaha membatalkan rezim sanksi PBB yang bertujuan untuk membujuk Korea Utara agar menyerahkan senjata nuklirnya.

Wong mengatakan China terus menampung setidaknya 20.000 pekerja Korea Utara yang melanggar larangan PBB. Tahun lalu, AS mengamati kapal-kapal yang membawa batu bara terlarang atau barang-barang yang dikenai sanksi lainnya dari Korea Utara ke China pada 555 kesempatan terpisah.

"Dalam kesempatan ini, otoritas China tidak bertindak untuk menghentikan impor ilegal ini. Tidak sekali," kata Wong, seperti dilansir dari Reuters.

Ia mengatakan, China saat ini menjadi tuan rumah setidaknya dua lusin perwakilan Korea Utara yang terkait dengan program senjata atau bank Pyongyang, dan perusahaan China terus melakukan bisnis dengan entitas yang dikenai sanksi PBB dengan peran kunci dalam program tersebut.

Wong mengatakan, China semakin mengizinkan perusahaannya melakukan perdagangan dengan Korea Utara dalam spektrum luas barang yang dilarang PBB, termasuk makanan laut, tekstil, besi dan baja, mesin industri, kendaraan, pasir dan kerikil.

"Di negara lain kami tidak melihat keluasan dan kedalaman aktivitas komersial ilegal yang terus berlanjut dengan Korea Utara, skala yang menempatkan China dalam pelanggaran mencolok atas kewajibannya," katanya.

"Mereka berusaha untuk menghidupkan kembali hubungan perdagangan dan transfer pendapatan ke Utara, dengan demikian memastikan jangkauan China ke dalam ekonomi Utara," sambungnya.

China mengatakan pihaknya mematuhi sanksi PBB terhadap Korea Utara, meskipun juga, bersama dengan Rusia, menyatakan harapan bahwa pelonggaran kondisi tersebut dapat membantu memecahkan kebuntuan dalam pembicaraan nuklir antara Washington dan Pyongyang.

Wong mengatakan Departemen Luar Negeri meluncurkan situs web di mana orang dapat memberikan informasi tentang penghindaran sanksi Korea Utara dengan imbalan hingga US$ 5 juta.

Amerika Serikat (AS) juga menuduh China membantu Korea Utara mencuci uang dari pencurian dunia maya yang dilakukan untuk mengumpulkan dana untuk program senjatanya.

Presiden AS yang akan keluar, Donald Trump, mengadakan dua pertemuan puncak yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dalam upaya yang tidak berhasil untuk membujuknya agar menyerahkan senjata nuklirnya.

Pada bulan Oktober, Korea Utara meluncurkan salah satu rudal balistik antarbenua jalan raya terbesar di dunia. Para ahli mengatakan itu akan mampu mencapai titik mana pun di AS jika menjadi operasional.

KEYWORD :

China Amerika Serikat Korea Utara Pelanggaran PBB




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :