Jum'at, 19/04/2024 05:18 WIB

Kementan Komitmen Pecepat Pertumbuhan Ekonomi Nasional

 Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) menilai tantangan pertanian di tahun-tahun berikutnya akan semakin kompleks.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo di sela pelepasan ekspor perdana cabai kering asal Sulawesi Selatan sebanyak 21 ton ke Pakistan, Minggu, 22 November 2020. (Foto: Kementan/Jurnas.com)

Jakarta, Jurnas.com -  Kementerian Pertanian (Kementan) berkomitmen mendorong pecepatan pertumbuhan ekonomi nasional dari sektor pertanian. Saat ini, pertanian terbukti mampu bertahan dari krisis akibat pandemi virus corona baru (COVID-19).

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengatakan, Kementan akan mendorong pecepatan pertumbuhan ekonomi nasional dengan mendongkrak produksi serta menumbuhkan lalu lintas ekspor melalui program jangka panjang Gerakan Tiga Kali Ekspor (Geratieks).

Mantan Gubernur Sulawesi Selanta itu mengatakan, sektor pertanian mampu mengangkat ekonomi nasional karena didukung sumber daya alam dan manusia yang menjanjikan.

"Sektor pertanian bersentuhan langsung dengan kebutuhan dasar dan kebutuhan primer yang tidak pernah putus. Ini menjadi faktor penting tumbuhnya pertanian di tengah krisis apapun," ujar Mentan Syahrul saat Webinar dengan Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Senin (30/11).

Berdasarkan data Badan Pusat statistik (BPS), pertumbuhan di sektor pertanian pada kuartal II mencapai 16,24%. Meski sedikit teradi pergeseran, tetapi pada kuartal III sektor pertanian masih mencatatkan kenaikan 2,15%.

Sementara itu, nilai ekspor pertanian periode Januari-September 2020 tercatat mengalami kenaikan 10,12%, dari Rp276,59 triliun menjadi Rp304,57 triliun.

Nilai tersebut diketahui merupakan yang tertinggi selama tujuh tahun terakhir. Nilai Tukar Usaha pPetani (NTUP) dan Nilai Tukar Petani (NTP) juga mengalami kenaikan masing-masing 0,66% dan 0,58% pada Oktober 2020.

Karena itu, Mentan menilai dalam melakukan terobosan inovasi pertumbuhan pertanian dibutuhkan intervensi digitalisasi dan modernisasi dengan menerapkan sains dan riset teknologi. Terlebih, saat ini Kementan sudah memiliki Agriculture War Room (AWR) yang menjadi pusat data produksi pertanian.

"Kualitas intervensi teknologi menjadi penting. Makanya ke depan kita akan terus berusaha dalam melakukan percepatan-percepatan dan Insyaallah di tahun 2021 semua pertanian sudah bisa dilakukan dengan teknologi modern," katanya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Indef, Ahmad Tauhid menyampaikan bahwa sektor pertanian merupakan sektor yang tumbuh positif selama tiga kuartal berturut-turut. Meski begitu, ia menilai tahun depan tantangan pertanian akan semakin kompleks.

"Saya kira di tahun depan ada situasi berbeda dari tahun ini dan kami berharap Pak Menteri memiliki pandangan dan beberapa catatan untuk bisa semakin menguatkan sektor pertanian ke depan," tutupnya.

KEYWORD :

Sektor Pertanian Syahrul Yasin Limpo Pertumbuhan Pertanian




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :