Kamis, 25/04/2024 03:43 WIB

Kementan Lakukan Revolusi Pelatihan Pertanian

Aplikasi Petani Petani Smile yang dikembangkan Puslatan merupakan aplikasi yang dirancang untuk memudahkan para masyarakat pertanian mengakses kegiatan pelatihan dari 10 UPT.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi pada acara Launching Rancang Bangun Digitalisasi Pelatihan Pertanian dan Aplikasi Petani Smile yang digelar di Swiss-Belhotel Bogor, Jumat (27/11).

Bogor, Jurnas.com - Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementerian Pertanian (Kementan) mengatakan, Aplikasi Petani Smile (Pelatihan Pertanian on Smart Mobile) yang digagas Pusat Pelatihan Pertanian (Puslatan) sebagai revolusi pelatihan yang luar biasa.

"Terobosan ini merupakan revolusi pelatihan yang luar biasa, dimana tadinya kita melakukan pelatihan dengan cara konvensional, sekarang kita bisa melakukan pelatihan dengan memanfaatkan teknologi informasi secara daring," kata Dedi di Swiss-Belhotel Bogor, Jumat (27/11).

Dedi mengatakan, kemajuan internet saat ini telah menembus batas ruang dan waktu. Sebagai contoh, seluruh petani di pelosok dunia ini bisa mengikuti pelatihan pertanian secara bersamaan di wilayah tertentu melalui virtual.

"Dulu sebelum daring waktu sangat terbatas, dua jam sudah cape. Saya bicara baru lima menit aja sudah mulai cape. Tapi dengan manfaatkan internet maka semua bisa direkam dan bisa duputar berulang-ulang tanpa batasan wkatu kapan saja," ujar Dedi.

"Yang lebih penting lagi, yaitu efektifitas sistem pelatihan daring ini relatif sama dengan cara-cara pelatihan konvensional. Kalau pelatihan konvensional kita berikan nilai 100, maka pelatihan daring bisa kita berikan angka 90," sambungnya.

Sebagai pembuktian, Dedi meminta Puslatan melakukan evaluasi sistem pelatihan daring yang sudah berjalan selama ini, seperti Bertani On Cloud, Millenial Agriculture Forum, Mentan Sapa Penyuluh Pertanian dan Agobrol Asyik Penyuluhan (Ngobras).

"Coba evaluasi itu. Apakah betul efektivitasnya sama dengan cara konvensional. Kalau efektivitasnya sama dengan cara konvensional, tapi efisiesnsinya tinggi itu berarti luar biasa," ujar Dedi.

Olah karena itu, Dedi berharap sistem pelatihan daring tersebut semakin berkembang kedepannya. "Mohon maaf ibu semuanya, ternyata pandemi COVID-19 ini memaksa kita mau tidak mau, suka atau tidak suka memanfaatkan teknologi informasi," katanya.

"Dulu barangkali yang memanfaatkan teknologi informasi masih bisa dihitung jari. Hanya orang tertenu atau perkantoran yang melakukan video konferens. Tapi sekaran, siapa pun yang meeting pasti menggunakan zoom. Bahkan, anak SD sudah melakukan meeting virtual," sambungnya.

Meski demikian, Dedi tak menampik masih ada berbagai berkurangan. "Kekurangan tersebut harus bisa terus menerus diperbaiki. Bukan berati gara-gara ada kekurang kita diam. Kita harus terus berjalan bahkan terus berlari," kata Dedi.

Aplikasi Petani Petani Smile yang dikembangkan Puslatan merupakan aplikasi yang dirancang untuk memudahkan para masyarakat pertanian mengakses kegiatan pelatihan dari 10 UPT.

Semua Latihan daring di 10 UPT sudah dapat dibuka hanya dari satu aplikasi. Aplikasi ini juga dapat dipergunakan para pengambil kebijakan  untuk merumuskan kebijakan-kebijakan terkait pelatihan, karena data pelatihan sudah dapat diakses dari aplikasi tersebut.

Tidak hanya sampai disana, administrasi pelatihanpun dapat dengan baik terdokumentasikan dengan adanya fasilitas cloud computing yang dapat menyimpan seluruh dokumen pelatihan secara digital. 

KEYWORD :

Aplikasi Petani Smile Dedi Nursyamsi Pemanfaatan Teknologi Pusat Pelatihan Pertanian




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :