Ilustrasi vaksin covid-19 Rusia
Moskow, Jurnas.com - Pengembang vaksin Sputnik V mengatakan, AstraZeneca perlu mencoba menggabungkan suntikan eksperimentalnya dengan vaksin racikan Rusia itu meningkatkan kemanjuran.
"Jika mereka melakukan uji klinis baru, kami menyarankan mencoba rejimen menggabungkan suntikan AZ dengan suntikan vektor adenoviral manusia SputnikV untuk meningkatkan kemanjuran," kata pengembang vaksin Rusia di akun Twitter, seperti dilansir dari TASS, Jumat (27/11).
Sebelumnya, CEO AstraZeneca, Pascal Soriot mengatakan, perusahaan yang mengembangkan vaksin bersama Universitas Oxford itu akan melakukan uji coba tambahan setelah sejumlah pakar meragukan keampuhannya.
Uji klinis vaksin Oxford dilakukan pada 20.000 sukarelawan dari Inggris dan Brasil. Hasil awal menunjukkan bahwa kemanjuran vaksin rata-rata adalah 70%.
Selama uji coba, ditemukan bahwa ketika dua dosis vaksin yang sama besar diberikan dengan perbedaan dalam sebulan, tingkat perlindungan terhadap infeksi adalah 62%. Ini meningkat menjadi 90% ketika subjek pertama menerima dosis kecil, dan kemudian, dengan suntikan kedua, dosis obat yang lebih besar.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), saat ini terdapat sekitar 170 proyek di dunia untuk mengembangkan vaksin melawan virus corona. Pada 11 Agustus, Rusia adalah yang pertama di dunia yang mendaftarkan vaksin virus korona yang disebut Sputnik V.
Menurut Dana Investasi Langsung Rusia, kemanjuran vaksin tersebut adalah 95%.
Vaksin Sputnik V Vaksin AstraZeneca Vaksin Rusia