Presiden China, Xi Jinping, juga sekretaris jenderal Partai Komunis China Central Committee dan ketua Komisi Militer Pusat, menghadiri sebuah pertemuan besar dalam rangka memperingati 90 tahun berdirinya Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) di Aula Besar Rakyat Di Beijing, China, 1 Agustus 2017 ( Foto:Xinhua)
Beijing, Jurnas.com - Presiden China, Xi Jinping akhirnya memberi selamat kepada Presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden. Ia menyatakan harapan untuk kerja sama win-win di tengah konflik perdagangan, teknologi dan keamanan.
China menjadi salah satu pemerintah besar terakhir yang memberi selamat kepada Biden. Tidak ada penjelasan atas penundaan tersebut, tetapi beberapa komentator menyarankan Beijing mungkin ingin menghindari hubungan yang tegang dengan Presiden Donald Trump, yang belum mengakui.
Menurut pernyataan yang disiarkan Kantor Berita resmi Xinhua, Xi mengatakan kepada Biden bahwa hubungan sehat dan stabil adalah harapan bersama komunitas internasional.
"Kami berharap kedua belah pihak akan menjunjung tinggi semangat non-konflik dan non-konfrontasi, saling menghormati dan kerja sama win-win, akan fokus pada kerja sama, mengontrol perbedaan dan mempromosikan pembangunan yang sehat dan stabil dari hubungan China-AS," kata pernyataan itu.
Hubungan China-AS telah memburuk ke yang terburuk dalam beberapa dekade selama empat tahun Trump menjabat, dengan perselisihan yang membara atas masalah perdagangan dan teknologi hingga Hong Kong dan COVID-19.
Kementerian luar negeri China memberi selamat kepada Biden pada 13 November, hampir seminggu setelah banyak sekutu AS melakukannya. Pada 2016, Xi mengirim ucapan selamat kepada Trump pada 9 November, sehari setelah pemilihan tahun itu.
Juga pada Rabu (25/11), Wakil Presiden China Wang Qishan memberi selamat kepada pasangan Biden, Kamala Harris, atas terpilihnya sebagai wakil presiden AS berikutnya, kata Xinhua, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
China Xi Jinping Joe Biden Amerika Serikat Donald Trump
