Jum'at, 19/04/2024 16:57 WIB

Mendikbud Nadiem: Kegandrungan Bung Karno pada Buku Harus Dicontoh

Bung Karno menjadi sumber inspirasi terbaik karena kecerdasan dan pengetahuan mendalam dari puluhan ribu buku yang dibacanya

Mendikbud Nadiem Makarim

Jakarta, Jurnas.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengatakan Proklamator RI Soekarno atau Bung Karno adalah penyambung lidah rakyat dan bangsa Indonesia terbaik yang pernah ada.

"Bung Karno menjadi sumber inspirasi terbaik karena kecerdasan dan pengetahuan mendalam dari puluhan ribu buku yang dibacanya," ujar Nadiem dalam webinar pembukaan pameran daring Buku Bung Karno, Selasa (24/11/2020).

Nadiem menjelaskan, tak jarang nasib suatu bangsa ditentukan oleh pemikiran merdeka yang diperoleh melalui buku. Dan Bung Karno menjadi bukti inspiratif hal tersebut.

"Bung Karno membuktikan bahwa pemikirannya merdeka, bahkan saat Indonesia masih dijajah dan sang proklamator RI itu masih dalam tahanan," lanjutnya.

Menurut Nadiem, Bung Karno tetap membaca buku ketika sedang ditahan oleh Belanda. Putra Sang Fajar ini sebenarnya sedang membuktikan, bahwa di dalam penjara sekalipun, beliau tetap seorang manusia Indonesia merdeka. 

"Saya harap ini bisa menginspirasi anak muda untuk membaca dan mengerti apa arti merdeka. Sejak muda, Bung Karno sudah mengenal pemikiran dunia dan pemikiran bangsanya sendiri dari buku yang dibaca. Akhirnya ini menghasilkan kecerdasan beliau yang membuatnya menjadi `penyambung lidah` bangsa terbaik yang pernah dipunyai bangsa ini," jelas Nadiem.

Menurutnya, buku adalah sumber pengetahuan mencerdaskan. Diingatkannya, ada hubungan tingkat kemajuan dan kecerdasan sebuah bangsa dengan minat baca masyarakatnya.

"Masyarakat membaca adalah masyarakat yang selalu ingin belajar, dimana buku punya kedudukan penting bagi mereka," kata Nadiem.

Di acara itu, hadir Presiden RI Kelima Megawati Soekarnoputri, cucu Bung Karno yang juga anggota DPR Puti Guntur Soekarno, Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid, dan Sejarawan Bonnie Triyana.

Hasto Kristiyanto mengatakan pihaknya mengapresiasi pameran buku tersebut. Harapannya, lewat pameran ini, Bung Karno mampu hadir sebagai sosok pemimpin negarawan sekaligus pembelajar yang baik, menginspirasi bagi anak-anak muda Indonesia demi kemajuan Indonesia Raya. Memahami buku-buku yang dibaca Bung Karno, maka diharap bangsa Indonesia bisa memahami bagaimana Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdiri.

“Pameran Buku Bung Karno menunjukkan bagaimana Bung Karno hadir sebagai sosok pemimpin negarawan dan sekaligus pembelajar yang baik. Keseluruhan yang dipelajari, dikonstruksikan dalam imajinasi tentang Indonesia,” kata Hasto.

Sejarawan Bonnie Triyana mengatakan bahwa buku-buku Bung Karno memiliki makna penting. Karena lewat ide-ide yang dipelajari dan diserap Bung Karno dari buku-buku itulah kini Indonesia bisa merdeka.

"Bung Karno menggunakan ide ini sebagai cara menggerakkan kesadaran bangsa menghadapi kolonialisme Belanda," kata Bonnie.

Yang lebih menarik, kata Bonnie, ternyata masing-masing buku yang dipamerkan ini memiliki ceritanya sendiri-sendiri. Ada buku yang diberikan seorang kawan bung Karno dari Bandung, dimana saat itu dirinya masih di dalam penjara.

"Ada berbagai buku yang dikirim saat Bung Karno masih dipenjara. Kita cek dalam surat Bung Karno ke sahabatnya, beliau selalu minta dikirim buku di penjara. Dan hasilnya adalah kolaborasi ide yang ditulis di dalam buku `Di Bawah Bendera Revolusi` dan ratusan pidatonya," urai Bonnie. 

Dengan demikian, kata Hasto, pameran buku ini adalah cara PDIP mendalami berbagai pemikiran Bung Karno. Dari sosialisme sampai soal Islam. Maka itu, para generasi muda milenial diharap bisa mengetahui bagaimana pentingnya membaca buku.

KEYWORD :

Nadiem Makarim Soekarno Membaca Buku Hasto Kristiyanto




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :