Rabu, 17/04/2024 05:00 WIB

Sukseskan Gratieks, BBUSKP Rilis Aplikasi SILA-QU

Untuk menyukseskan Gratieks tersebut, maka semua aplikasi baik di on farm maupun di off farma harus digerakkan sama-sama.

Kepala Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian (BBUSKP) Sriyanto di sela peluncuran aplikasi SILA-Qu di Kantor BBUSKP di Rawamangun, Kecematan Pulo Gadung, Kota Jakarta Timur, Senin 23 November 2020. (Foto: Supianto/Jurnas.com)

Jakarta, Jurnas.comBadan Karantina Pertanian (Barantan), Kementerian Pertanian (Kementan) terus berinovasi untuk menyukseskan gerakan peningkatan ekspor pertanian (Gratieks) yang digagas Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo.

Mengawali pekan ini, Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian (BBUSKP) meluncurkan aplikasi Sistem Informasi Laboratorium Quarantine (SILA-QU) untuk mempermudah para pelaku usaha. Aplikasi ini dapat diakses melalui web dan playstore.

Kepala BBUSKP, Sriyanto menjelaskan bahwa BBUSKP mempunyai tugas melaksanakan uji standar, uji rujukan, dan bimbingan teknis penerapan sistem manajemen mutu laboratorium karantina hewan, karantina tumbuhan, dan keamanan hayati.

"Sebagai institusi pelayanan, tentunya kami dituntut selalu meningkatkan kualitas pelayanan. Di era 4.0, teknologi informasi suda tersedia yang bisa memberikan kemudahan, baik memberikan pelayanan maupun yang meminta akses pelayanan publik. Jadi kita, harus bisa memanfaatkan era ini untuk memberikan perbaikan pelayanan kepada masyarakat," ujar Sriyanto kepada Jurnas.com, di Jakarta Timur, Senin (23/11).

Menurut Sriyanto, SILA-QU merupakan aplikasi yang sangat adaptif dengan pengguna, dimana ada intraksi secara realtime antara pengguna jasa dan selau pemberi pelayanan, dalam hal ini Karantian Pertanian. Syaratnya, harus menginstall aplikasi tersebut terlebih dahulu.

"Setelah pemohon mengajukan permohonan pengujian, sampel dikirim melaui kurir. Jika barang belum kami terima, kami belum bisa merespons karena baru sifatnya permohonan. Setelah kami terima, komunikasi akan terjalin, mulai dari progres layanan pengujian, tarif PNBP hingga medote pengujian," terang Sriyanto.

Sementara itu, Kepala Barantan, Ali Jamil menyampaikan bahwa Gratieks merupakan salah satu tugas utama Barantan yang diamanatkan Mentan Syahrul untuk menyediakan pangan 267 juta jiwa rakyak Indonesia dan termasuk pangan dunia alias ekspor.

"Untuk menyukseskan Gratieks tersebut, maka semua aplikasi baik di on farm maupun di off farma harus digerakkan sama-sama. Pasti dukungan pemerintah daerah (Pemda), investor dan privat sektor sangat kita butuhkan untuk mewujudkan ini semua," ujar Jamil.

Karena itu, Jamil meminta agar semua aplikasi, termasuk SILA-QU diarahkan untuk mendukung Gratieks, yang diharapkan pada akhir 2024 ekspor Indonesia mencapai Rp1.800 triliun dari Rp550 triliun pada 2019.

KEYWORD :

Badan Karantina Pertanian Syahrul Yasin Limpo SILA-QU Ali Jamil Sriyanto




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :