Jakarta - Akun facebook Buni Yani yang pada pekan lalu mengunggah video Calon Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), pada Minggu (9/10) menuliskan status meminta pendapat terkait aduan Komunitas Advokat Muda Ahok-Djarot (Kotak Adja) ke Polda Metro Jaya pada Jumat 7 Oktober 2016 dengan sangkaan melanggar pasal 28 ayat 2 Jo. Pasal 45 Ayat 2 UU 11/2008 tentang ITE.
Buni Yani dalam statusnya menuliskan judul; POLLING MINTA PENDAPAT yang berbunyi, "Kawan2, saya mau minta pendapat. Apa perlu saya menuntut balik orang yang menuduh saya melakukan pemelintiran dan menyebarkan SARA? Kalau ya, apa alasannya. Kalau tidak, apa alasannya. Masukan kawan2 akan dijadikan dasar membuat keputusan. Terima kasih.
Dengan status itu, ribuan orang me-like dan ratusan akun membagikannya. Bahkan tidak sedikit yang memberikan komentar dengan ajakan polling itu. Misalnya akun Dharma Datubara menuliskan, "selamat berjuang, mas Buni Yani dan saya percaya, semua yang masih waras berada di belakang mas Buni. Tuhan besertamu dan senantiasa memberkati perjuangan mas Buni. Salam dari Florida, AS."
Amien Rais: Jakarta Selesai, Indonesia Selesai
Kemudian akun Iwan Prasetyo menyatakan, "salut dan ikut mendukung pak Buni Yani kebenaran harus diperjuangkan dan ditegakkan. Tetap semangat, doa kami agar bapak selalu sehat dan dimudahkan segala urusannya. Aamiin...."
"Maju terus pak Buni, Bapak pembuka jalan perjuangan anak bangsa dalam menghadapi komunisme dan penjajahan cina di bumi pertiwi Indonesia," tulis akun Na Yuliana.
Ahok Tak Dipenjara, Usik Keadilan Masyarakat
Usai gugatan tersebut, akun Buni Yani tidak diam. Dia malah menyebarkan pemberitaan yang terkait gugatan. Bahkan Buni Yani yang dalam akunnya berpendidikan pada Jurusan Southeast Asian studies di Ohio University itu, juga membagikan berita adanya ancamanya yang dimuat salah satu koran harian nasional di Jakarta.
Ahok-Djarot Kalah, Hanura Salahkan PKB dan PPP
Pilkada DKI Jakarta Video Ahok Akun Buni Yani
