Jum'at, 19/04/2024 21:09 WIB

Presiden Bashar al-Assad Sebut Sanksi AS Halangi Pemulangan Pengungsi

Dari 17 juta orang Suriah, 5,5 juta hidup sebagai pengungsi di wilayah tersebut, sebagian besar di Turki, dan enam juta lainnya tercerabut dari dalam negara mereka sendiri.

Presiden Suriah Bashar Assad (Foto: Financial Tribune)

Damaskus, Jurnas.com - Presiden Suriah, Bashar al-Assad menyalahkan sanksi dan tekanan Amerika Serikat (AS) pada PBB dan tetangga Suriah atas keengganan lebih dari lima juta pengungsi yang melarikan diri dari konflik di sana untuk kembali.

"Ada banyak rintangan," kata al-Assad pada hari Rabu, mengutip sanksi AS pada pembukaan konferensi di Damaskus, yang diselenggarakan bersama oleh Moskow, yang diboikot oleh Washington, Uni Eropa, dan sebagian besar tetangga Suriah yang menjadi tuan rumah.sebagian besar dari 5,6 juta pengungsi.

Dari 17 juta orang Suriah, 5,5 juta hidup sebagai pengungsi di wilayah tersebut, sebagian besar di Turki, dan enam juta lainnya tercerabut dari dalam negara mereka sendiri.

Al-Assad mengatakan jutaan pengungsi dipaksa untuk tinggal di negara tuan rumah dengan tekanan atau intimidasi, dan negara tuan rumah membujuk mereka secara finansial sambil mendapat manfaat dari bantuan internasional untuk mereka.

Negara-negara Barat dan semua tetangga Suriah, kecuali Lebanon, mengatakan kondisinya tidak aman untuk kembalinya pengungsi secara sukarela, banyak di antaranya melarikan diri dari Rusia dan pemerintah Suriah membom kota mereka selama konflik selama satu dekade.

Secara terpisah, AS pada Senin (9/11) menjatuhkan sanksi kepada pejabat, entitas, dan individu yang dituduh memberikan dukungan kepada presiden Suriah ketika Washington melanjutkan upayanya untuk memotong dana untuk pemerintah al-Assad.

"Rezim Assad memiliki pilihan: mengambil langkah-langkah yang tidak dapat diubah menuju resolusi damai dari konflik yang berlangsung hampir satu dekade ini atau menghadapi sanksi yang lebih melumpuhkan," kata Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo.

Di antara 19 individu dan entitas yang masuk daftar hitam dalam langkah hari Senin adalah kepala Unit Intelijen Angkatan Udara Suriah Ghassan Ismail dan kepala Direktorat Keamanan Politik Suriah Nasr al-Ali, serta perusahaan di sektor minyak.

Perang sembilan tahun telah membuat jutaan orang mengungsi dan menewaskan hampir 500.000 orang, membuat Suriah terpecah menjadi wilayah saingan yang dikendalikan oleh berbagai kelompok, didukung oleh pemain regional atau internasional. (Aljazeera)

KEYWORD :

Suriah Bashar al-Assad Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :