Sabtu, 20/04/2024 03:38 WIB

Kementan akan Sertifikasi 10.500 Benih Hortikultura

Pengadaan benih umbi-umbian, khususnya bawang merah, bawang putih, rimpang, dan sayuran lain sebanyak 7.240 ton

Bibit bantuan durian untuk Ciamis,Jawa Barat (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Direktorat Perbenihan Ditjen Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) bersiap melaksanakan sembilan program unggulan pada 2021. Salah satu ialah sertifikasi 10.500 benih hortikultura.

"Kami utamakan komoditas dengan prospek ekspor untuk akselerasi Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) karena virus corona (COVID-19) selain untuk pemenuhan kebutuhan domestik," kata Direktur Perbenihan Ditjen Hortikultura, Sukarman, dalam keterangannya beberapa hari lalu.

Berikutnya, pengadaan benih umbi-umbian, khususnya bawang merah, bawang putih, rimpang, dan sayuran lain sebanyak 7.240 ton, benih mangga, jeruk, durian, kelengkeng, dan alpukat 651.000 batang, benih manggis, pisang, buah naga, dan jeruk 1,68 juta batang, serta benih hortikultura lainnya 35 kali.

Program lainnya adalah bimbingan teknis (bimtek), dan prasarana perbenihan, pengawasan peredaran benih, serta penerbitan regulasi.

"Pengadaan benih umbi-umbian terbanyak dialokasi untuk bawang putih sebesar 3.500 ton, disusul bawang merah umbi dan biji 2.610 ton, sayuran lainnya 650 ton, dan rimpang 480 ton. Bawang putih dikembangkan agar impor dapat ditekan," tuturnya.

Pengadaan benih batang bakal dilakukan Balai Benih Hortikultura (BBH) untuk memenuhi kebutuhan kawasan pada 2021 dan 2022. Juga pemeliharaan stok benih hasil produksi tahun ini.

Adapun budi daya bawang putih dan kentang per hektare setidaknya membutuhkan satu ton. Sedangkan rimpang 0,8 ton per hektare. "Kalau bawang merah, satu ton umbi per hektare dan 4 kilogram biji per hektare," jelasnya.

Dirjen Hortikultura Kementan, Prihasto Setyanto, menambahkan, pihaknya tidak sekedar melakukan pengadaan benih. Namun, turut memperhatikan varietas dan keunggulannya.

"Benih memegang peran penting di hulu. Semakin bagus benih yang digunakan tentu memengaruhi produksinya. Makanya, kita mengutamakan benih unggul agar efek bergandanya betul-betul nyata. Jadi, petani nantinya tidak sekamedar menggarap lahan dan memproduksi saja," tuturnya.

Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo untuk meningkatkan pengadaan benih-benih unggul berkualitas guna memacu peningkatan produksi hortikultura nasional serta mendorong ekspor.

"Yang kami mau petani ikut mendapat hasil maksimal dari hasil taninya, sehingga pangsa pasar meluas, produk laris, dan pada akhirnya ekonomi tumbuh," tuntas Anton, nama akrabnya.

KEYWORD :

Ditjen Hortikultura Sertifikasi Benih Hortikultura




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :