Kamis, 25/04/2024 14:02 WIB

Kemdikbud Gelar Tapak Tilas Virtual Sejarah Kemerdekaan RI

Kegiatan yang dilaksanakan sebagai bagian dari rangkaian Hari Sumpah Pemuda ini, digelar pada Sabtu (31/10) kemarin, melalui kanal Youtube Puspeka Kemdikbud.

Sekretaris Jenderal Kemdikbud Ainun Naim (Foto: Muti/Jurnas)

Jakarta, Jurnas.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) melalui Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) menggelar Tapak Tilas Virtual, yang berisi sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia.

Kegiatan yang dilaksanakan sebagai bagian dari rangkaian Hari Sumpah Pemuda ini, digelar pada Sabtu (31/10) kemarin, melalui kanal Youtube Puspeka Kemdikbud.

Sekretaris Jenderal Kemdikbud Ainun Na`im mengapresiasi terselenggaranya acara ini. Selain mengajak milenial mengenali sejarah bangsanya, juga mendorong masyarakat mencintai museum.

"Melalui acara ini, meskipun di dalam suasana pandemi tidak menjadi penghalang untuk kita terus belajar serta sekiranya dapat mendorong masyarakat untuk dapat mengunjungi museum," kata Ainun.

Selanjutnya, Kepala Puspeka Kemdikbud, Hendarman, menyebut bahwa pada awalnya kegiatan ini dibatasi hanya untuk 4.000 peserta. Namun melihat animo yang cukup besar, kapasitas peserta ditambah sehingga tercatat sekitar 4.800 peserta pelajar maupun mahasiswa yang mengikuti mengikuti acara ini.

"Meskipun pelaksanaan acara di hari Sabtu, ketika adik-adik, teman-teman sekalian seharusnya berlibur bersama keluarga, namun dengan penuh semangat mengikuti acara di hari ini," paparnya ketika menyampaikan laporan kegiatan secara virtual.

Hendarman menjelaskan, rangkaian acara akan diisi oleh para narasumber yang luar biasa, dan para peserta diajak mengunjungi tiga museum secara virtual yaitu Museum Kebangkitan Nasional, Museum Sumpah Pemuda, dan Museum Naskah Perumusan Proklamasi.

Adapun kunjungan akan didampingi oleh edukator museum yang berbeda. Di akhir acara, para peserta diharapkan dapat membuat laporan akhir bertemakan Sumpah Pemuda berdasarkan hasil keikutsertaannya dalam acara ini.

Sejarawan sekaligus pendiri Komunitas Historia, Asep Kambali sebagai narasumber pertama, memulai acara dengan menampilkan paparan bertajuk ‘Memahami Semangat Sumpah Pemuda’.

Asep mengajak para peserta untuk memahami perjuangan para pemuda masa dulu terutama dengan berdirinya Boedi Oetomo pada tanggal 20 Mei 1908 yang menjadi tonggak awal bersatunya para pemuda Indonesia tanpa mengindahkan aspek kedaerahan masing-masing.

Setelah itu, para peserta diajak untuk melakukan tur virtual ke Museum Kembangkitan Nasional dengan dipandu oleh edukator museum, Swa Adinegoro. Museum ini sebelumnya pernah menjadi tempat kuliah jurusan kedokteran yang bernama STOVIA.

Para peserta dapat melihat beragam ruangan di dalam museum, seperti contohnya ruangan kelas mahasiswa STOVIA, ruang asrama mahasiswa dan ruang kebangkitan pendidikan.

Swa Adinegoro menyampaikan bahwa Marie Thomas adalah dokter perempuan pertama yang menjadi lulusan STOVIA pada tahun 1922.

"Kami merencanakan untuk mengadakan pameran khusus mengenai Marie Thomas yang akan dirilis pada tanggal 10 November mendatang," ucapnya.

Sebagai penutup acara, Kepala Puspeka Hendarman menyatakan, “Kita harus mengetahui sejarah untuk menjadi lebih baik. Kita harus bersatu, sebab tanpa persatuan kita runtuh. Mari bersatu di atas segala perbedaan dan membiasakan diri melihat perbedaan. Kita harus sama-sama berjuang untuk bangsa ini, bukan untuk diri sendiri saja, tapi untuk kita semua."

KEYWORD :

Tapak Tilas Virtual Kemdikbud Ainun Naim Sumpah Pemuda




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :