Kamis, 18/04/2024 11:28 WIB

Ayatollah Ali Khamenei Minta Tindak Tegas Pelanggar Protokol Kesehatan COVID-19

Jumlah infeksi harian hampir dua kali lipat dalam sebulan terakhir ketika Iran memerangi gelombang ketiga virus mematikan itu.

Ali Khamenei

Teheran, Jurnas.com  - Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei menyerukan tindakan yang tegas dan hukuman yang lebih ketat bagi yang melanggar aturan kesehatan masyarakat. Itu disampaikan sehari setelah Iran mencatat rekor harian baru infeksi virus corona (COVID-19).

Dalam pertemuan tatap muka yang jarang terjadi dengan anggota gugus tugas COVID-19 nasional pada Sabtu (24/10), Khamenei mengatakan Iran perlu meyakinkan opini publik sehingga orang dan organisasi yang berbeda dapat bekerja sama membendung penyebaran virus corona baru.

"Karena aspek keamanan dan ekonomi juga muncul dari penyakit ini, kesehatan masyarakat harus menjadi prioritas dalam pengambilan keputusan," kata Khamenei.

Pertemuan itu diadakan sehari setelah tingkat infeksi satu hari tertinggi di Iran tercatat 6.134. Jumlah infeksi harian hampir dua kali lipat dalam sebulan terakhir ketika Iran memerangi gelombang ketiga virus mematikan itu.

Seperti yang diumumkan Juru Bicara Kementerian Kesehatan Iran, Sima Sadat Lari pada Sabtu (24/10), 335 lebih orang meninggal karena COVID-19 di Iran dalam 24 jam terakhir, sehingga total korban tewas menjadi 32.320.

Ia mengatakan 5.814 lebih infeksi tercatat, sehingga total menjadi 562.705 sejak kasus pertama dilaporkan di Iran pada Februari.

Dalam pidatonya, Khamenei memerintahkan segera dibentuknya markas operasional satuan tugas COVID-19 nasional untuk memantau pelaksanaan pedoman.

Khamenei juga menyerukan untuk menyetujui tuntutan ketat bagi orang yang melakukan pelanggaran besar protokol kesehatan.

Pada Jumat (23/10), pemerintah memberlakukan pembatasan baru untuk ibu kota, Teheran, serta di seluruh negeri sebagai tanggapan atas peningkatan jumlah kematian, infeksi, dan rawat inap.

Mulai Senin, semua organisasi negara di Teheran diwajibkan untuk beroperasi dengan 50 persen tenaga kerja di tempat itu. Mereka juga telah diperintahkan untuk mengizinkan pegawai pemerintah datang setiap dua hari selama hampir sebulan.

Menurut kementerian kesehatan, 43 kabupaten berisiko tinggi di seluruh Iran telah diperintahkan untuk menutup semua bisnis yang tidak penting mulai Senin setidaknya selama seminggu. "Penutupan bisa diperpanjang," kata badan negara bagian itu.

Dari 32 provinsi di Iran, semuanya kecuali lima diklasifikasikan sebagai merah dalam skala berkode warna yang menunjukkan tingkat keparahan wabah.

Mengenakan masker adalah wajib di Teheran dan penutupan sebagian bisnis dan olahraga diberlakukan dua minggu lalu.

Awal bulan ini, Presiden Hassan Rouhani juga memberlakukan denda baru bagi warga yang melanggar pedoman kesehatan di ibu kota dan membahayakan orang lain.

Kepala polisi Teheran Hossein Rahimi pada hari Sabtu mengatakan, "Tidak ada rencana untuk sepenuhnya menutup Teheran," tetapi petugas polisi menambahkan akan bertindak lebih tegas dalam menjatuhkan denda terhadap pelanggar. (Aljazeera)

KEYWORD :

Virus Corona Ayatollah Ali Khamenei Iran




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :