Kamis, 25/04/2024 06:38 WIB

Kenapa TNI Minta Terlibat Politik?

Harapan TNI untuk kembali diberikan hak politik dikarenakan kurangnya perhatian dari negara, sehingga menimbulkan kecemburuan.

Ilustrasi TNI

Jakarta - Harapan TNI untuk kembali diberikan hak politik dikarenakan kurangnya perhatian dari negara, sehingga menimbulkan kecemburuan. Sebab, TNI tidak mendapat keistimewaan dibanding era Orde Baru.

Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond Junaidi Mahesa mengatakan, saat ini TNI tidak diberikan fasilitas yang baik dalam konteks pertahanan. Baik kesejahteraan, tempat latihan, sistem, mutasi, dan lain-lain.

"Kenapa kesannya hari ini mereka ingin terlibat dalam politik? Karena ada kecemburuan," kata Desmond saat dihubungi, Jumat (7/10).

Untuk itu, Desmon menilai harapan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo masih dalam batas yang wajar. Namun, harapan itu seharusnya dikomunikasikan langsung dengan Presiden Jokowi selaku kepala negara.

Desmon berharap, pemerintah dapat memberikan perhatian khusus kepada TNI sebagai garda terdepan dalam pertahanan negara. Menurutnya, hal itu bisa dilakukan dengan melakukan pembenahan dari fasilitas dan kesejahteraan TNI.

"Panglima TNI harus bisa langsung berkomunikasi dengan Presiden, benahi itu. Itu yang mesti dibenahi ke depan. Jadi secara aturan dalam konteks pemerintahan yang baik, dalam rangka komunikasi politik kepentingan TNI," jelasnya.

Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan, saat ini TNI seperti warga negara asing. Sebab, TNI tidak mempunyai hak politik. Gatot berharap suatu saat nanti TNI mempunyai hak berpolitik.

"Dikatakan harapan boleh, tapi yang jelas sekarang saya sebagai Panglima, TNI belum siap. Entah lima atau 10 tahun lagi, yang akan datang," kata Gatot, di Kantor Panglima TNI, Jakarta Pusat, Selasa (4/10).

KEYWORD :

TNI Hak Politik TNI Komisi III DPR Desmon J Mahesa




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :