Sabtu, 20/04/2024 07:38 WIB

Iran Sebut AS Tidak Peduli Keamanan Negara Muslim

 Afghanistan telah menderita ketidakamanan dan ketidakstabilan dari invasi bekas Uni Soviet ke negara itu pada tahun 1979 hingga kehadiran pasukan AS saat ini.

Bendera kebangsaan Iran. (Foto: Leonhard Foeger/Reuters)

Teheran, Jurnas.com - Ketua Parlemen Iran, Mohammad Baqer Qalibaf mengatakan Amerika Serikat (AS) memainkan peran yang merusak di Afghanistan, menekankan bahwa Washington tidak peduli dengan keamanan negara-negara Muslim.

Qalibaf membuat pernyataan dalam pertemuan dengan Kepala Dewan Tinggi untuk Rekonsiliasi Nasional (HCNR) Afghanistan, Abdullah Abdullah, yang berada di Teheran untuk mengadakan pembicaraan dengan pejabat senior Iran selama kunjungan resmi tiga hari.

"Orang Amerika hanya berusaha untuk mempromosikan rencana mereka sendiri dan tidak peduli dengan kemajuan dan keamanan negara-negara Islam," kata Qalibaf, sambil menyatakan kembali dukungan Republik Islam untuk pemerintah dan konstitusi Afghanistan.

Ia menambahkan bahwa Afghanistan mengalami ketidakamanan dan ketidakstabilan dari invasi bekas Uni Soviet ke negara itu pada tahun 1979 hingga kehadiran pasukan AS saat ini.

"Selama negara-negara kawasan dan orang-orang dari negara-negara ini dan kelompok etnis mereka yang berbeda belum mencapai persatuan, koordinasi dan empati, pasukan asing, yang dipimpin oleh AS, hanya akan mengejar tujuan buruk mereka sendiri," kata Qalibaf.

Ia mengatakan, Iran selalu berusaha memperkuat persatuan di antara negara-negara Muslim tanpa campur tangan apapun dalam urusan internal mereka, mencatat bahwa banyak masalah yang berkaitan dengan Iran dan Afghanistan saling terkait dan kedua negara menikmati ikatan sejarah dan budaya yang dalam.

Sementara itu, Abdullah, memuji dukungan Iran untuk negaranya, dengan mengatakan bahwa Teheran bertujuan untuk mendukung pembentukan perdamaian di Afghanistan dalam kerangka konstitusi negara dan di bawah naungan pemerintahan Islamnya.

Ia menambahkan bahwa Iran dan Afghanistan sedang mengerjakan dokumen komprehensif untuk meningkatkan kerja sama bilateral dan telah berhasil membuat kemajuan besar dalam hal ini.

Iran dan Afghanistan memiliki akar sejarah dan peradaban yang sama dan kebiasaan bersama mereka akan semakin memperkuat kerja sama bilateral, katanya lebih lanjut.

Sementara itu, dalam sebuah unggahan di akun Twitter-nya, Abdullah menggambarkan pertemuan dengan Ketua Parlemen Iran itu sangat konstruktif.

"Kami membahas #AfghanPeaceProcess, & perkembangan dalam pembicaraan Doha," katanya, mencatat bahwa Qalibaf telah meyakinkan bahwa Parlemen Iran akan mendukung perdamaian abadi di Afghanistan.

Sebelumnya, ketua HCNR mengadakan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif yang mengatakan Iran mendukung pembicaraan damai antara pemerintah Afghanistan dan kelompok militan Taliban serta kesepakatan yang dicapai antara kedua belah pihak.

Zarif menekankan dukungan Iran untuk pemerintah Islam di Afghanistan dan proses perdamaian yang dipimpin Afghanistan, sambil memuji peran Abdullah dalam politik negara itu dan menekankan bahwa Iran mendukung partisipasi Taliban di arena politik Afghanistan. (Press TV)

KEYWORD :

Mohammad Baqer Qalibaf Amerika Serikat Parlemen Iran Afghanistan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :