Rabu, 24/04/2024 16:16 WIB

UU Ciptaker Gaduh Diduga Buat Nutupin Kebobrokan Penanganan Covid-19

Pengesahan UU Cipta Kerja yang berakhir ricuh tersebut untuk menutupi kebobrokan kinerja pemerintah dalam mengatasi Covid-19.

Demo mengamuk rusak fasilitas publik

Jakarta, Jurnas.com - Ketua Umum Barisan Relawan Nusantara (Baranusa), Adi Kurniawan menduga pengesahan UU Cipta Kerja yang berakhir ricuh tersebut untuk menutupi kebobrokan kinerja pemerintah dalam mengatasi Covid-19.

Pasalnya, kata Adi, pemerintah sendiri sudah menggelontorkan anggaran negara sebesar Rp 800 triliun namun baik wabah penyakit maupun pemulihan ekonomi nasional (PEN) tak kunjung pulih.

"Isunya semakin dibuat sesat. Pertama, menterinya Jokowi melontarkan demonstrasi tersebut ada yang Danai dan sponsori. Kedua, telah muncul spanduk KAMI yang mengatakan pihaknya adalah dalangnya. Dan yang ketiga, beberapa petinggi KAMI ditangkap. Ini bukannya kita membela KAMI ya. Tapi kok makin aneh?," ujar Adi Kurniawan dalam keterangan tertulisnya pada Rabu (14/10).

Selain itu, dugaan tersebut dikatakan Adi juga lantaran RUU tersebut disahkan secara tiba-tiba bahkan draft resmi terkait RUU tersebut pun masih misteri.

"Disahkan secara tiba-tiba, draftnya pun masih misteri. Jangan-jangan kegaduhan ini sengaja diciptakan untuk menggagalkan konsentrasi rakyat terhadap penanganan covid-19 yang sudah makan duit banyak itu apalagi anggarannya berasal dari utang," kata Adi.

RUU Cipta Kerja dirancang oleh pemerintah dan DPR untuk mempermudah investor menanamkan investasinya di Indonesia. Dengan harapan lewat RUU tersebut pemerintah dapat memulihkan ekonomi nasional di masa pandemi.

Terkait hal tersebut, dirinya sendiri pun meragukan investor bakal masuk apalagi angka kasus covid-19 yang dialami Indonesia terus meningkat.

"Angka kasus covid-19 terus meningkat. Mana ada investor yang mau masuk? Padahal akar masalahnya ada di wabah tersebut. Gak perlu pake omnibus law, asal covid di Indonesia terus menurun juga investor gak akan berfikir panjang untuk berinvestasi. Kok sepertinya aneh ya?," heran Adi.

Adi meyakini betul sebelum RUU tersebut pihak pemerintah dan DPR sudah memperhitungkan langkahnya bahkan memprediksi gejolak bakal terjadi. Apalagi RUU tersebut sudah ditolak lama oleh berbagai kalangan.

"Kok jadi seperti bermain akrobat ya? Kan mau memulihkan ekonomi. Ini kok malah membuat rugi? Coba saja kita hitung akibat RUU ini berapa banyak kerugian yang dialami negara mulai dari anggaran pengesahan UU, anggaran TNI-Polri dalam meredam gejolak lalu kerusakan fasilitas umum dll," terang Adi.

Selain itu, Adi juga mengatakan beberapa isu penting lainnya juga hilang akibat RUU ini diantaranya isu kerugian beberapa perusahaan BUMN, pembakaran Gedung Kejaksaan Agung serta Pilkada serentak yang di isi oleh dinasti politik.

"Selain kebobrokan penanganan Covid-19 yang buruk. Isu penting lainnya pun lenyap seperti kerugian yang dialami oleh beberapa perusahaan BUMN, pembakaran Gedung Kejaksaan Agung dan dinasti politik di pilkada serentak. RUU ini selain merugikan rakyat juga menggilas isu penting lainnya," terang Adi.

Meski demikian, Adi tmenegaskan Baranusa sebagai Relawan Jokowi tetap menolak RUU tersebut karena dinilai lebih mengedepankan kepentingan pengusaha daripada rakyat.

"Tetap kritis dan ikut menolak RUU Cipta Kerja walaupun kita pendukung Jokowi," tandasnya.

KEYWORD :

UU Cipta Kerja Barisan Relawan Nusantara




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :