Sabtu, 20/04/2024 23:13 WIB

Kemenag: Satu dari Dua Madrasah Tak Miliki Jamban Layak

Gambaran itu, lanjut Ramdhani, diperoleh setelah Kemenag bersama UNICEF Indonesia, GIZ, dan SNV Indonesia berhasil menganalisa data Education Management Information System (EMIS) dan menghasilkan Profil Sanitasi Madrasah 2020.

Peluncuran dan sosialisasi Profil Sanitasi Madrasah 2020 (Foto: Muti/Jurnas.com)

Jakarta, Jurnas.com - Akses sanitasi dasar di madrasah saat ini jauh dari kondisi ideal. Demikian disampaikan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Pendis) Kementerian Agama (Kemenag), Muhammad Ali Ramdhani.

Gambaran itu, lanjut Ramdhani, diperoleh setelah Kemenag bersama UNICEF Indonesia, GIZ, dan SNV Indonesia berhasil menganalisa data Education Management Information System (EMIS) dan menghasilkan Profil Sanitasi Madrasah 2020.

"Akses sanitasi dasar di madrasah seluruh Indonesia masih jauh dari kondisi ideal. Cakupan nasional untuk akses sanitasi dasar di madrasah pada semua jenjang pendidikan madrasah hanya sekitar 50 persen," kata Ramdhani dalam peluncuran Profil Sanitasi Madrasah 2020 pada Selasa (13/10).

"Itu berarti satu dari dua madrasah tidak memiliki fasilitas jamban yang layak. Provinsi Lampung merupakan provinsi dengan akses sanitasi dasar atau jamban layak yang terbanyak yakni sebesar 63,64 persen," sambung dia.

Adapun cara umum, akses air dasar di madrasah sudah cukup baik menurut keterangan Ramdhani. Secara nasional, akses air dasar di madrasah mencapai 70 persen.

"DKI Jakarta memiliki akses air dasar yang tertinggi dengan cakupan 84,95 persen, sedangkan Sulawesi Barat memiliki akses air dasar terendah dengan cakupan 43,33 persen," terang dia.

Ramdhani menambahkan, fakta-fakta tersebut nantinya akan menjadi acuan bagi pemerintah pusat maupun kantor wilayah (kanwil) Kemenag di daerah untuk merumuskan kebijakan.

"Pemenuhan sarana air, sanitas, dan kebersihan di sekolah merupakan bagian dari pemenuhan hak anak," jelas Ramdhani.

Sementara itu, Direktur Kurikulum, Sarana, Kesiswaan dan Kelembagaan (KSKK) Madrasah, Ahmad Umar menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan program sanitasi madrasah sejak 2018 silam.

Angka 50 persen sanitasi dasar sebagaimana yang disebutkan dalam Profil Sanitasi Madrasah, kata Umar, didapati berkat kerja sama madrasah, orang tua, dan masyarakat.

"Karena kita sendiri belum mampu untuk memberikan bantuan yang langsung pada madrasah termasuk pengadaan sanitasi dan jamban," ujar Umar.

Ke depannya, Umar menargetkan pembangunan sanitasi dasar untuk jenjang raudhatul athfal (RA) dan madrasah ibtidaiyah (MI), yang akan dilaksanakan pada 2021 mendatang.

"2021 nanti kami berkomitmen untuk membangun (sanitasi dasar) di RA dan MI, apakah nanti rupiah murni dari APBN atau dengan cara lain, yang jelas ini jadi concern kami," tegas Umar.

KEYWORD :

Sanitasi Dasar Madrasah Ahmad Umar Kementerian Agama




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :