Sabtu, 20/04/2024 04:39 WIB

KNKT Ajak Masyarakat Peduli Keselamatan Berkendara di Tol Cipali

Data KNKT mencatat, sekitar 80% pecah ban akibat tekanan angin ban yang kurang.

Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono (tengah), Kasubdit MManajemen Rekayasa Lalu Lintas Ditjen Hubdat Rudi Irawan (kanan), dan GM Operasi Astra Tol Cipali Suyitno (kiri). Foto: knkt

SUBANG, Jurnas.com – Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) bersama Astra Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) mengajak masyarakat, termasuk pengelola rest area dan tenant untuk peduli keselamatan berkendara.

“Salah satunya dengan turut menyosialisasikan pentingnya mememeriksa tekanan angin ban kendaraan,” kata Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono saat kampanye keselamatan berkendara di rest area Tol Cipali KM 102 Subang, Jawa Barat, Selasa (13/10/2020).

Hadir pada kesempatan tersebut General Manager Operasi Astra Tol Cipali Suyitno dan Kasubdit Manajemen Rekayasa Lalu Lintas Ditjen Perhubungan Darat Rudi Irawan.

Soerjanto mengatakan, ban kendaraan terlihat sepele, tetapi ban sangat memengaruhi tingkat keselamatan berkendara, terutama di jalan tol.

Bila berkendara dengan tekanan angin pada ban kurang atau di bawah standar, akibatnya bisa sangat fatal. Apalagi dipacu di jalan tol dengan kecepatan tinggi. Ban bisa fatique dan pecah.

“Data KNKT mencatat, sekitar 80% pecah ban akibat tekanan angin ban yang kurang,” kata Soerjanto.

Tekanan ban yang kurang juga dapat menimbulkan aqua planing kendaraan pada saat hujan lebat dan kondisi jalan tol tergenang air.

Berdasarkan hasil survei bersama Asosiasi Perusahaan Ban Indonesia (APBI) diketahui bahwa 60% tekanan ban kurang dari standar pabrik.

“Celakanya, belum ada alat ukur ban yang terstandar. Sehingga tidak ada jaminan pengisian angin ban yang betul-betul sesuai dengan ukuran yang benar,” katanya.

Untuk itu Soerjanto berharap masyarakat, termasuk pengella rest area dan tenant turut serta memperingatkan pengemudi untuk cek tekanan ban sebelum keluar rest area dan melanjutkan perjalanan.

Senada dengan Soerjanto, Kasubdit Manajemen Rekayasa Lalu Lintas Ditjen Hubdat Rudi Irawan mengatakan bahwa keselamatan berkendara bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan tanggung jawab seluruh masyarakat.

“Berdasarkan catatan KNKT, angka kecelakaan di ruas tol Cipali cukup tinggi, bahkan mencapai lebih dari 26 kasus dalam satu bulan,” kata Rudi.

“Dengan peran serta semua masyarakat dan stakeholder, diharapkan tingkat kecelakaan di Tol Cipali ini bisa turun,” sambungnya.

Sementara General Manager Operasi Astra Tol Cipali Suyitno mengatakan, pihaknya telah melakukan berbagai hal untuk menekan angka kecelakaan di Tol Cipali. Diantaranya memindahkan kendaraan yang mengalami masalah baik di jalan utama, bauh jalan, maupun di jalur penyelamatan.

Kemudian Astra Tol Cipali juga menginisiasi kick off kampanye keselamatan berkendara pada 21 September lalu.

“Astra Tol Cipali melali 3E (Education, Engineering, dan Enforcement) berkomitmen menciptakan kelancaran, keamanan, dan kenyamanan di ruas Tol Cipali,” kata Suyitno.

Pada kesempatan tersebut KNKT, Astra Tol Cipali, dan Ditjen Hubdat melakukan pemasangan stiker sosialisasi menghindari pecah ban dan aquaplaning di jalan tol dengan rutin memeriksa tekanan angin ban kendaraan.

KEYWORD :

KNKT Tol Cipali tekanan ban




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :