Sabtu, 20/04/2024 23:10 WIB

Bunda, Bayi Demam pasca Imunisasi Tergolong Wajar Kok

Berdasarkan survei IDAI, dari 100 anak yang diberikan imunisasi hanya satu orang yang mengalami demam tinggi. Lalu, 25 anak lainnya hanya mengalami kondisi badan yang cukup hangat saja, sedangkan sisanya tidak mengalami gelaja efek samping apapun setelahnya.

Foto kaki bayi (Foto: News Asia)

Jakarta, Jurnas.com - Persentase jumlah anak yang mengalami demam tinggi pasca mendapatkan imunisasi hanya mencapai satu persen. Sedangkan, anak lainnya yang mendapatkan asupan imunisasi, tidak mengalaminya.

Demikian disampaikan Ketua Bidang Humas dan Kesejahteraan Anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia Hartono Gunardi dalam diskusi Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) bertajuk `Vaksin: Melindungi Diri, Melindungi Negeri` di Media Center KPCPEN di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), pada Kamis (1/10).

Berdasarkan survei IDAI, dari 100 anak yang diberikan imunisasi hanya satu orang yang mengalami demam tinggi. Lalu, 25 anak lainnya hanya mengalami kondisi badan yang cukup hangat saja, sedangkan sisanya tidak mengalami gelaja efek samping apapun setelahnya.

"Yang hangat-hangat hanya 25 anak, ini jumlahnya sangat kecil dan anak yang mengalami demam tinggi satu orang," imbuhnya.

Dia menyebut efek samping yang ditimbulkan oleh imunisasi memang terkadang membuat reaksi tubuh anak menjadi lebih hangat dibandingkan biasanya.

Namun, itu reaksi yang wajar yang seiring dengan waktu akan menghilang dalam hitungan jam maupun hari tergantung dengan kondisi tubuh anak.

Efek samping dari imunisasi secara umumnya ialah anak rewel, kehilangan nafsu makan, berasa lemas, dan pegal. Namun secara umum hanya berdampak ringan dan pendek secara waktu.

"Efek sampingnya sangat ringan dan bersifat sementara, dapat hilang dengan pengobatan yang sederhana," katanya.

Sedikit merasakan hal yang tidak nyaman akibat efek samping pasca imunisasi, menurut Hartono, lebih baik daripada dampak bahaya lainnya yang ditimbulkan disebabkan tidak mendapatkan asupan imunisasi.

Rasa sakit yang mendalam bahkan resiko anak kehilangan nyawa akan sangat tinggi ketika tidak tidak mendapatkan imunisasi berkala secara rutin.

"Perlindungan dari imunisasi tidak memberikan perlindungan 100 persen, tetapi penyakit yang ditimbulkan oleh penyakit tidak terlalu parah atau cenderung ringan," ujar dia.

Hartono mengimbau kepada masyarakat agar tidak takut terhadap imunisasi yang dilakukan oleh pemerintah, karena tidak akan membuat dampak negatif kepada sang anak.

Justru dengan melakukan imunisasi secara berkala maka anak dapat terhindar dari potensi penyakit berbahaya yang senantiasa mengintai setiap saat.

"Jadi jangan takut melakukan imunisasi, ibarat makan cabe sakitnya hanya sebentar dan pendek," kata dia lagi.

Turut tampil sebagai narasumber Diskusi Media FMB9 Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Kementerian Kesehatan Vensya Sitohang dan Communication for Development Specialist UNICEF Indonesia Rizky Ika Syafitri.

KEYWORD :

Imunisasi Kesehatan Anak Forum Merdeka Barat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :