Sabtu, 20/04/2024 16:43 WIB

Rempah dan Ikan Nila Sulut Tembus Pasar Jepang, Eksportir: Terimakasih Pak Olly

Sejak dilaunching pak Gubernur Olly minggu lalu, ternyata animo makin besar memanfaatkan penerbangan langsung ini

Aneka komoditas unggulan Sulawesi Utara diangkut ke Jepang pakai Garuda Indonesia

Manado, Jurnas.com - Situasi pandemi covid-19 yang sangat menghantam multisektor ini, disiasati dengan berbagai terobosan. Antara lain gebrakan ekspor komoditas andalan daerah yang dilakukan oleh Gubernur Sulut Olly Dondokambey dengan menyasar pasar Jepang. Setelah sebelumnya mengirim ikan Tuna melalui direct call maskapai Garuda langsung ke Narita Jepang seminggu silam, kali ini komoditas ikan Nila dan rempah yang berhasil dikirim.

Ekspor dengan penerbangan langsung (direct call) dari Bandara Sam Ratulangi Manado ke Bandara Narita, Jepang pertama kali dilepas oleh Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey pada Rabu (24/9). Penerbangan kargo pertama itu menjadi kado di Hari Ulang Tahun (HUT) ke-56 Provinsi Sulawesi Utara.

Gebrakan ekspor langsung dari Manado ke Narita Jepang dengan maskapai Garuda Indonesia ini pun terus menyerap aneka muatan komoditas di Sulut bahkan sebagian dari Maluku.

Kali ini, produk rempah-rempah sebagai kekayaan alam khas nusantara mulai mendapat permintaan besar dari Jepang. Demikian juga ikan tuna yang nilainya semakin bertambah signifikan.

“Kita lanjut terus. Sejak dilaunching pak Gubernur Olly minggu lalu, ternyata animo makin besar memanfaatkan penerbangan langsung ini,” kata Kadis Kelautan dan Perikanan Tineke Adam, Rabu (30/09/2020) di bandara Sam Ratulangi Manado.

Tineke menjelaskan, ekspor kali ini mencapai total 13, 572 ton yang umumnya adalah ikan tuna. Menariknya, dari sample 100 kilo ikan nila pada pengiriman pertama kini melonjak menjadi 200 kilo dan diharapan akan terus naik.

"Begitupun dengan komoditas lain yang permintaan juga naik, namun masih ada kendala sepeti bawang merah yang disyaratkan pengujian standar kesehatan," paparnya.

Tineke menjelaskan, ekspor dengan penerbangan langsung dari Manado ke Jepang ini membuka lembaran kemajuan baru bagi perekonomian Sulut. Sebab aneka komoditas unggulan daerah bisa diserap di pasar internasional, khususnya Jepang.

"Seperti kata pak Olly, bahwa Sulut sebagai pintu gerbang perekonomian Asia Pasifik. Ini menuju kenyataan," jelasnya.

Salah satu exportir, Flory Sumerah, mengatakan direct call ekpor ini sangat luar biasa. Apalagi terobosan ini dilakukan di tengah pandemi, sehingga membuka peluang bagi eksportir seperti dirinya untuk tetap bertahan dan bahkan mendapatkan peluang baru dari kegiatan ekspor ini.

“Saya sangat berterima kasih kepada pemerintahan Olly Dondokambey dan Steven Kandouw karena sudah menciptakan iklim berbisnis yang sangat baik, apalagi dengan mendorong directcall export yang bekerja sama dengan maskapai Garuda dan sejumlah pemangku kepentingan sehingga peluang usaha terbuka dan memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarkat,” tutur Flory yang dikenal pemilik usaha CV. Rengas Jaya.

Dalam daftar ekspor langsung dari Sulut ke Jepang itu, ada Ikan Tuna, Lobster 20 Kg dan Nila 200 Kg dengan total 6.144 Ton, serta sampel Pertanian 90 Kg.

"Ada tambahan yang lain juga khusus Nila beku yang bertambah. Kalau minggu lalu baru 100 kg, sekarang permintaannya sudah naik," jelasnya.


KEYWORD :

Ekspor Rempah Olly Dondokambey Direct Call




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :