Sabtu, 20/04/2024 15:44 WIB

Tekan TikTok, China Tuding AS Salahgunakan Kekuasaan

Aplikasi TikTok. (Foto: Supi/ Jurnas.com)

Beijing, Jurnas.com - China menuduh pemerintahan Donald Trump menyalahgunakan kekuasaan nasional dengan mencoba melarang TikTok, karena pengadilan federal memberikan penundaan eksekusi kepada aplikasi video tersebut di Amerika Serikat (AS).

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin mengatakan tindakan AS itu adalah bukti menyalahgunakan kekuasaan nasional untuk menekan perusahaan negara lain secara tidak wajar.

"Sebaliknya, AS harus menyediakan lingkungan bisnis yang adil, adil, terbuka, dan non-diskriminatif bagi perusahaan di seluruh dunia yang berinvestasi dan beroperasi di negara tersebut," ujar Wang.

China mengatakan Trump mempersenjatai perusahaan dengan kuat untuk menyerahkan kepemilikan penuh atas aplikasi yang menguntungkan dengan 100 juta pelanggan AS kepada saingan Amerika.

Pada Minggu (27/9) malam, pengadilan federal AS mengeluarkan pemblokiran sementara atas perintah tersebut setelah pengacara TikTok berhasil menyatakan bahwa itu adalah larangan hukuman yang dimotivasi oleh politik daripada ketakutan keamanan yang sebenarnya.

Seperti diketahui, Trump mengklaim aplikasi populer tersebut menimbulkan ancaman keamanan nasional dan mengambil data untuk Beijing melalui perusahaan induknya di China, ByteDance.

Rincian perintah tetap disegel untuk saat ini oleh pengadilan di Washington.

Tekanan AS di TikTok adalah salah satu dari serangkaian masalah yang memperburuk hubungan antara kekuatan saingan, yang mencakup teknologi, pertahanan, hak asasi manusia, dan lautan yang diperebutkan.

Raksasa teknologi AS juga telah menyuarakan keprihatinan atas preseden larangan yang dapat ditetapkan untuk internet gratis - dan prospek pembalasan terhadap perusahaan Amerika yang beroperasi di pasar China yang luas.

ByteDance telah mulai membahas pengalihan kepemilikan yang kompleks ke raksasa Silicon Valley, Oracle.

Kesepakatan tentatif yang diumumkan akhir pekan lalu akan menjadikan Oracle mitra teknologi untuk TikTok dan pemangku kepentingan di entitas baru yang dikenal sebagai TikTok Global.

Pada Minggu (27/9), TikTok mengatakan akan mempertahankan dialog kami yang sedang berlangsung dengan pemerintah tentang rencana tersebut, yang telah mendapat persetujuan awal dari Trump.

Tetapi masih belum jelas apakah kesepakatan itu akan disetujui oleh Beijing, di mana beberapa orang menganggap tindakan AS sebagai penggunaan teknologi China yang tidak dapat dibenarkan. (AFP)

KEYWORD :

Aplikasi TikTok China Amerika Serikat Donald Trump Wang Wenbin




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :