Kamis, 25/04/2024 07:21 WIB

Chian Disebut Bongkar Ribuan Masjid di Xinjiang

Banyak masjid yang lolos dari pembongkaran dihilangkan kubah dan menaranya, menurut penelitian, yang memperkirakan kurang dari 15.500 masjid utuh dan rusak dibiarkan berdiri di sekitar Xinjiang.

Pemandangan masjid Hamdan al-Qara di Amman selatan [KHALIL MAZRAAWI / AFP)

Beijing, Jurnas.com - Institut Kebijakan Strategis Australia (ASPI) mengatakan, otoritas Tiongkok menghancurkan ribuan masjid di Xinjiang dalam beberapa bulan terakhir.

"Sebagian besar pembongkaran itu terjadi dalam tiga tahun terakhir dan diperkirakan 8.500 masjid telah hancur total. Pembongkaran itu lebih banyak terjadi di luar pusat kota Urumqi dan Kashgar,"  kata laporan ASPI pada Jumat (25/9).

ASPI mengatakan, banyak masjid yang lolos dari pembongkaran dihilangkan kubah dan menaranya, menurut penelitian, yang memperkirakan kurang dari 15.500 masjid utuh dan rusak dibiarkan berdiri di sekitar Xinjiang.

"Jika benar, itu akan menjadi jumlah terendah rumah ibadah Muslim di wilayah tersebut sejak dekade pergolakan nasional yang dipicu oleh Revolusi Kebudayaan pada 1960-an," ujar ASPI.

Sebaliknya, tidak ada gereja Kristen dan kuil Buddha di Xinjiang yang dipelajari oleh lembaga think tank tersebut yang rusak atau hancur.

ASPI juga mengatakan hampir sepertiga dari situs suci Islam utama di Xinjiang, termasuk tempat suci, kuburan dan rute ziarah dihancurkan.

Investigasi AFP tahun lalu menemukan puluhan kuburan telah dihancurkan di wilayah tersebut, meninggalkan sisa-sisa manusia dan batu bata dari makam yang rusak tersebar di seluruh negeri.

China bersikeras bahwa penduduk Xinjiang menikmati kebebasan beragama sepenuhnya.

Pekan lalu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin mengatakan, ada sekitar 24.000 masjid di Xinjiang, jumlah yang lebih tinggi daripada banyak negara Muslim.

Laporan Jumat (25/9) muncul sehari setelah ASPI mengatakan telah mengidentifikasi jaringan pusat penahanan di wilayah itu jauh lebih besar dari perkiraan sebelumnya.

China mengatakan jaringan kampnya adalah pusat pelatihan kejuruan, yang diperlukan untuk melawan kemiskinan dan anti-ekstremisme, sementara Wang mengatakan penelitian institut di pusat-pusat itu sangat dipertanyakan.

KEYWORD :

Xinjiang China Rumah Ibadah Masjid




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :