Kamis, 25/04/2024 23:56 WIB

Pembelajaran Digital di Madrasah, Kemenag Gandeng Google

Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Ahmad Umar menyebut, Google dalam kerjasama ini menyediakan platform teknologi dalam bentuk identitas digital dan aplikasi.

Direktur KSKK Madrasah Kementerian Agama, Ahmad Umar

Jakarta, Jurnas.com - Kementerian Agama meluncurkan program transformasi digital pendidikan Madrasah. Program ini dilaksanakan dengan menggandeng raksasa perusahaan digital Google.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam Muhammad Ali Ramdhani mengatakan, sinergi Kemenag dan Google ini bertujuan meningkatkan dan memeratakan kualitas pendidikan madrasah di era Revolusi Industri 4.0.

"Kami menggandeng Google untuk membangun Pendidikan Madrasah Kelas Dunia melalui transformasi digital di mana pedagogi siber diintegrasikan dengan teknologi siber, untuk mewujudkan pendidikan siber atau pendidikan 4.0," kata Dhani dalam webinar Program Transformasi Digital Pendidikan Madrasah di Jakarta, pada Selasa (22/09).

Menurutnya, program ini dilakukan dengan menerapkan tiga model pembelajaran. Pertama, flipped classroom, untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis. Kedua, blended learning, untuk mengembangkan kemampuan komunikasi dan kolaborasi. Dan ketiga, project based learning, untuk membiasakan peserta didik berpikir dan bekerja kreatif dalam menyelesaikan berbagai permasalahan.

"Sinergi ini dilakukan dalam semangat dan komitmen memajukan ekosistem pendidikan di lingkungan Kementerian Agama. Tidak ada investasi biaya yang harus dikeluarkan Kementerian Agama terkait program ini," terang dia.

Sementara itu, Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Ahmad Umar menambahkan, Google dalam kerjasama ini menyediakan platform teknologi dalam bentuk identitas digital dan aplikasi.

Identitas digital berupa akun yang akan diberikan kepada setiap peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan.

"Kementerian Agama membina 8,4 juta peserta didik, lebih 709 ribu pendidik, dan 124 ribu tenaga kependidikan. Akun ini terdaftar dalam [email protected]. Sampai hari ini sudah lebih 50 persen akun digital yang telah diaktivasi," jelas Umar.

"Domain ini dikelola secara mandiri oleh Kementerian Agama sebagai layanan yang dilaksanakan sesuai struktur organisasi dan SOP pendidikan Madrasah di bawah binaan Kementerian Agama," lanjut dia.

Dengan aktifnya akun digital tersebut, kata Umar, maka aplikasi teknologi untuk pendidikan dapat dimanfaatkan oleh seluruh warga Madrasah.

Aplikasi tersebut antara lain: Kalender, Catatan Ringkasan, Penyimpanan Data, Web Personal, dan lainnya. Google Calendar misalnya, fasilitas ini dapat dimanfaatkan untuk pengelolaan pembelajaran mulai dari pengaturan, peringatan, hingga perencanaan.

Ada juga layanan `Keep` untuk membuat catatan-catatan penting secara bersamaan pada setiap tahapan proses pembelajaran.

Fasilitas lainnya yakni: `Drive`, layanan penyimpanan data dengan kapasitas tidak terbatas; Google site untuk mengkomunikasikan hasil pembelajaran dan kreativitas; dan aplikasi chatting dan video conference yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran layaknya tatap muka.

"Guru dapat mengajar sampai 100 kelas secara bersamaan, seluruh proses komunikasi terekam dan dapat dilacak," terangnya.

Dalam platform ini, lanjut Umar, Google juga melengkapi teknologi untuk proses pembelajaran dengan Kelas Maya dan Aplikasi Produktivitas. Kelas Maya (Google Classroom) adalah layanan ruang kelas untuk pembelajaran asinkron dengan panduan bagi pendidik dan peserta didik dalam melakukan tahapan proses pembelajaran.

Google Classroom juga memiliki fasilitas kolaborasi dan tautan yang dapat digunakan membangun materi ajar dan proses pembelajaran pada beberapa kelas secara bersamaan; mengerjakan proyek secara kelompok; menjadi ruang diskusi untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman.

"Ini akan meningkatkan daya tampung peserta didik," tuturnya.

"Dengan mengintegrasikan proses dan berbagi sumber daya serta pemanfaatan teknologi melalui strategi transformasi digital yang tepat, Kemenag yakin sinergi ini merupakan jalan cepat dalam membangun SDM dengan empat keunggulan keterampilan abad 21, yaitu kolaborasi, komunikasi, berpikir kritis dan kreatif,” kata Umar.

Sementara itu Danny Ardianto, Manajer Hubungan Pemerintah dan Kebijakan Publik, Google Indonesia mengatakan kemitraan dengan Kementerian Agama merupakan salah satu implementasi G Suite terbesar secara global.

Guru-guru di madrasah, kata Danny, termasuk pengguna G Suite for Education yang paling kreatif dan antusias.

"Energi para guru ini dalam proses transisi ke pembelajaran jarak jauh sangat penting bagi pendidikan jutaan siswa di seluruh Indonesia. Kami sangat senang dapat menghadirkan G Suite ke lebih banyak sekolah dan wilayah di Indonesia. Kami berharap kemitraan ini akan membantu sebanyak mungkin siswa Indonesia untuk terus dapat belajar selama masa sulit ini," papar Danny.

KEYWORD :

Kementerian Agama KSKK Madrasah Ahmad Umar Google




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :