Sabtu, 20/04/2024 01:55 WIB

Meutya Hafid Ingatkan Cara Simultan Memberangus Terorisme

Pencegahan secara simultan, terencana, dan terpadu perlu dikedepankan

Koppssus TNI Gelar Latihan melawan terorisme bersenjata biologi (foto dokumen)

Jakarta, Jurnas.com - Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid mengingatkan pemberantasan terorisme harus simultan, dimulai dalam aspek pencegahannya.

Meutya yang punya pengalaman ditahan teroris di Irak menjadi pembicara utama dalam webinar yang diadakan oleh Ikatan Alumni Universitas Pertahanan (Unhan) dengan tema Operasi Militer Selain Perang TNI: Kontra-Terorisme Dalam Perspektif Keamanan Nasional, Selasa (22/9/2020).

"Dalam pemberantasan terorisme, aspek pencegahan secara simultan, terencana, dan terpadu, perlu dikedepankan untuk meminimalisir terjadinya aksi terorisme," kata Meutya.

Politikus Partai Golkar ini menegaskan, pencegahan terorisme harus melibatkan semua pihak agar optimal. Dikoordinasikan di Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan terus dilakulan penguatan fungsi kelembagaan.

"Pencegahan secara optimal dengan melibatkan kementerian atau lembaga terkait, seluruh komponen bangsa kita harapkan juga bergabung melalui upaya kesiapsiagaan nasional, kontra radikalisasi dan deradikalisasi yang dikoordinasikan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme," ungkap Meutya.

Duta Besar LBBP RI Untuk Selandia Baru merangkap Samoa dan Kerajaan Tonga, Tantowi Yahya, mengatakan kebersamaan itu dikonsepkan dengan istilah sense of togetherness.

"Semua unsur atau semua stakeholder yang ada itu terlibat dalam penanganan krisis. Karena kita berbicara terorisme, maka sense of togetherness ini terefleksi dengan jelas dalam upaya penanganan terorisme ini," jelas Tantowi.

Politikus Golkar ini mencontohkan, bagaimana di Selandia Baru, selain pemerintah dan lembaga terkait, tokoh masyarakat juga diminta untuk melakukan pencegahan terjadinya terorisme.

"Jadi peran mendalam para informal leaders. Tokoh-tokoh adat, pemuka agama, akademisi di sini betul-betul membantu pemerintah," ucap Tantowi.

Webinar membahas terorisme dihadiri Rektor Universitas Pertahanan Laksdya TNI Amirulla Octavian, Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT, Mayjen TNI Hendri Paruhuman Lubis.

Kemudian ada Guru Besar Ilmu Studi Keamanan Fisip Unpad Prof Arry Bainus, Inspektur Babinkum TNI Brigjen TNI Edy Imran, dan Kaprodi SKSG Universitas Indonesia Kajian Terorisme Muhamad Syauqillah.

KEYWORD :

Meutya Hafid Terorisme Ketua Komisi I DPR Universitas Pertahanan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :