Seorang tamu tak dikenal menghadiri pertemuan para menteri Keuangan dan gubernur bank sentral negara-negara G20 di ibu kota Arab Saudi, Riyadh pada 23 Februari 2020 [FAYEZ NURELDINE / AFP
Jakarta, Jurnas.com - Tiga LSM internasional memboikot pertemuan yang diadakan Arab Saudi dengan kelompok masyarakat sipil menjelang KTT Kelompok Dua Puluh (G20) tahunan.
Dalam pernyataan bersama, mereka mengatakan rezim Riyadh sedang mencoba untuk menutupi catatan pelanggaran hak asasi manusia yang mengerikan dengan menjadi tuan rumah acara semacam itu.
Ketiga LSM itu, yakni kelompok hak asasi manusia Amnesty International, badan anti korupsi Transparency International, dan aliansi global organisasi masyarakat sipil dan aktivis yang dikenal sebagai CIVICUS mengatakan mereka tidak akan ambil bagian dalam pertemuan khusus untuk masyarakat sipil di dalam G20, yang dikenal sebagai Civil 20 atau C20.
2022, Transaksi Digital Capai Rp3.424 Triliun
“Sebagai organisasi masyarakat sipil terkemuka yang hadir di sebagian besar negara di seluruh dunia (terutama tidak di Arab Saudi), kami tidak dapat berpartisipasi dalam proses yang berupaya memberikan legitimasi internasional kepada negara yang hampir tidak memberikan ruang bagi masyarakat sipil, dan di mana masyarakat sipil independen suara tidak ditoleransi, ”bunyi pernyataan itu.
Pada bulan Maret, 220 organisasi masyarakat sipil mengumumkan pemboikotan pertemuan G20 yang akan diselenggarakan oleh Arab Saudi.
Pertemuan Kelompok Dua Puluh (G20) kelima belas akan diselenggarakan oleh Arab Saudi dari 21-22 November 2020 di ibu kota Riyadh.
Menurut Freedom House di Washington DC, monarki absolut berada di antara sepuluh negara "terburuk dari yang terburuk" di dunia dalam hal hak politik dan kebebasan sipil.
LSM Internasional KTT G20