Moskow - Pernyataan juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, John Kirby pada Rabu, (28/9), membuat Rusia marah. Pernyataan yang dianggap ancaman itu mengenai Suriah yang dianggap bahwa Amerika Serikat secara tidak langsung mendukung terorisme.
"Kami tidak bisa menerjemahkan ini selain dukungan nyata pemerintahan AS saat ini kepada terorisme," kata Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov dilansir Reuters. Kecaman Ryabkov itu terkait pernyataan John Kirby bahwa Rusia memiliki kepentingan dalam penghentian kekerasan di Suriah. Alasannya, karena kelompok ekstremis bisa memanfaatkan kekosongan di sana dan melancarkan serangan terhadap kepentingan Rusia, bahkan mungkin ke kota Rusia.Baca juga :
Menangi Pilpres Turki, Fahri Hamzah Ingin Presiden Indonesia Terpilih di 2024 Mirip Erdogan
"Undangan tersembunyi untuk menggunakan terorisme sebagai senjata melawan Rusia menunjukkan dalamnya politik pemerintahan AS saat ini membungkuk dalam pendekatannya ke Timur Tengah dan khususnya Suriah," katanya.
Menangi Pilpres Turki, Fahri Hamzah Ingin Presiden Indonesia Terpilih di 2024 Mirip Erdogan
Baca juga :
MER-C: Hari Nakba Harus Jadi Jadi Libur Nasional
Ryabkov mengatakan bahwa Moskow tidak melihat alternatif bagi rencana AS-Rusia untuk berusaha mencapai gencatan senjata di Suriah dan bahwa Washington harus fokus pada pelaksanaannya.Ia mengatakan rencana gencatan senjata tujuh hari yang diusulkan AS tidak bisa diterima dan bahwa Moskow mengusulkan jeda kemanusiaan selama 48 jam di Aleppo.
MER-C: Hari Nakba Harus Jadi Jadi Libur Nasional
Kecaman Rusia Sergei Ryabkov Rusia