Jum'at, 19/04/2024 09:28 WIB

ADB Nilai Investasi dan Ekspor Indonesia Melemah

Investasi swasta akan memperoleh manfaat dari penerapan penerbitan paket kebijakan ekonomi jilid I-XII

Ilustrasi Pembangunan (mediawarga)

Jakarta - Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2016 telah direvisi oleh Bank Pembangunan Asia (ADB), jadi 5,0%. Revisi ini dilakukan karena kinerja investasi dan ekspor masih melemah.

"Pertumbuhan mengalami revisi turun, karena investasi pemerintah dan swasta yang melambat serta ekspor yang melemah," ujar Kepala Perwakilan ADB di Indonesia Steven Tabor dalam pemaparan laporan terbaru ADB di Jakarta, Selasa (27/9/2016).

Tabor menjelaskan konsumsi rumah tangga jadi pendukung utama pertumbuhan ekonomi nasional akan hadapi tantangan berupa pelemahan ekonomi global, yang bisa mengurangi permintaan masyarakat.

Namun, menurut dia, upah minimum yang lebih tinggi, kenaikan batas Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) dan melambatnya tingkat inflasi bisa mendorong pertumbuhan konsumsi rumah tangga.

"Peningkatan alokasi APBN yang lebih tinggi untuk dana desa dan prospek yang lebih baik di sektor pertanian juga akan meningkatkan pendapatan di pedesaan," kata Tabor.

Selain itu, investasi swasta akan memperoleh manfaat dari penerapan penerbitan paket kebijakan ekonomi jilid I-XIII, karena ada perbaikan iklim investasi dan proses kemudahan berusaha yang lebih sederhana.

Tabor juga memperkirakan adanya peningkatan belanja pemerintah untuk pembangunan sarana infrastruktur pada paruh kedua 2016, yang sejalan dengan pola tahunan kenaikan penyerapan anggaran menjelang akhir tahun.

"Namun, secara keseluruhan investasi dan konsumsi pemerintah akan lebih rendah dari perkiraan sebelumnya karena rendahnya realisasi penerimaan dari sektor pajak," kata Tabor.

Tabor mengingatkan para pengambil kebijakan di Indonesia perlu mempertimbangkan berbagai langkah untuk menghadapi risiko terhadap prospek pertumbuhan jika terjadi pemangkasan anggaran dan keterlambatan implementasi proyek infrastruktur.

KEYWORD :

ADB Pertumbuhan Ekonomi Investasi Melemah Ekspor




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :