Kemiskinan di Cadas Gantung
Bandung - Kemiskinan kolektif yang menimpa kampung Cadas Gantung, Cikored, Desa Mekarmanik, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung membuat banyak orang mempertanyakan komitmen Bupati Kabupaten Bandung Dadang Naser. Pasalnya, kehidupan Kampung Cadas Gantung tersebut sudah puluhan tahun terisolir dan tidak mendapatkan pelayanan publik yang memadai.
“Jumlah keluarga di Cadas Gantung hanya 14 kepala keluarga. 10 keluarga hidup miskin dengan kondisi rumah reyot yang tak layak hidup. Secara ekononi mengenaskan. Lingkungan hidup juga tidak sehat. Akses jalan masuk jauh dari kelayakan,” kata Khoiril Anwar,relawan yang terlibat aktif sejak awal mengurus Ibu Amah yang kini berada di RS Hasan Sadikin Bandung, Selasa.
Kemudian, tokoh masyarakat Kecamatan Cimenyan, KH Mutobiin menyatakan, kasus kemiskinan massal di Cadas Gantung ini merupakan bentuk pengingkaran komitmen kebijakan negara dalam mengambil skala prioritas.
“Anggaran untuk rakyat miskin itu sebenarnya bisa diatur-atur. Tidak bisa adanya pemotongan anggaran oleh menteri Sri Mulyani misalnya, menjadi alasan tidak mengurus orang miskin. Apalagi Cadas Gantung ini masalahnya sudah menahun. Dosa besar itu bupati Dadang Naser membiarkan rakyatnya sengsara,” Kata Mutobiin yang merupakan Ketua Nahdlatul Ulama Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung itu.
Mutobiin menambahkan, banyak kampung-kampung di Kecamatan Cimenyan yang warganya melarat dan hidup jauh dari kelayakan tetapi dibiarkan oleh pemerintah Kabupaten.
“Kinerja pelayanan publik Desa harus dibenahi segera. Jangan hanya karena kebetulan ada relawan atau media massa yang menemukan fakta baru kemudian Pemkab Bandung ambil sikap. Sudah semestinya pendataan dan penangangan secara cepat bagi warga miskin dilakukan tanpa harus menunggu desakan publik,” katanya.
Cadas Gantung kemiskinan
