Kamis, 25/04/2024 08:56 WIB

Eks Green Beretst AS Dituntut Atas Dugaan Jadi Mata-mata Rusia

Jaksa federal mengklaim bahwa selama masa tugasnya, Debbins membocorkan

Tangan terborgol (Foto: Memo)

Moskow, Jurnas.com - Agen federal menangkap mantan anggota Pasukan Khusus Angkatan Darat Amerika Serikat (AS), Peter Rafael Dzibinski Debbins karena diduga bersekongkol dengan agen intelijen Rusia untuk membocorkan informasi pertahanan nasional AS.

Menurut rilis Departemen Kehakiman AS (DoJ) pada Jumat (21/8), penduduk berusia 45 tahun di Gainesville, Virginia, dan mantan Baret Hijau (Green Berets) Angkatan Darat AS dituduh berkonspirasi untuk memberikan informasi pertahanan nasional AS kepada agen-agen pemerintah asing.

Mengutip dokumen pengadilan yang dilampirkan pada rilis tersebut, jaksa federal mengklaim, Debbins bertemu "agen intelijen Rusia" saat melakukan beberapa kunjungan ke negara itu. Diduga para agen memberikan "nama kode" ke Debbins, yang juga menandatangani pernyataan yang menjanjikan jasanya ke Rusia.

Disebutkan bahwa Debbins pertama kali mengunjungi Rusia pada tahun 1994 dan bertemu dengan istrinya yang sekarang di Chelyabinsk selama rangkaian perjalanannya ke negara itu pada tahun 90-an Ia juga mengunjungi Rusia pada tahun 2000, 2003, 2008 dan 2010

Debbins bertugas sebagai perwira aktif di Angkatan Darat AS dari tahun 1998 hingga 2005. Saat pertama kali ditugaskan di unit kimia layanan, ia akhirnya terpilih untuk menjadi anggota Pasukan Khusus Angkatan Darat AS.

"Agen intelijen Rusia diduga mendorongnya untuk bergabung dan mengejar karir di Pasukan Khusus, yang dia lakukan, di mana dia bertugas di pangkat Kapten," klaim rilis DoJ.

Jaksa federal mengklaim bahwa selama masa tugasnya, Debbins membocorkan "informasi" yang diperolehnya, serta detail tentang unit kimia dan Pasukan Khususnya sendiri.

Setelah meninggalkan dinas pada 2008, Debbins diduga masih memberikan informasi rahasia tentang kegiatan sebelumnya saat ditempatkan dengan Pasukan Khusus. Nama dan informasi tentang sesama Baret Hijau Debbins juga dibocrokan ke agen tersebut

"Menurut tuduhan tersebut, Debbins dengan sengaja memberikan informasi kepada yang menyatakan dirinya sebagai anggota Badan Intelijen Rusia, GRU," kata asisten direktur Kantor Lapangan Washington Biro Investigasi Federal (FBI), James A. Dawson dalam pernyataan tertulis.

Jika terbukti bersalah, Debbins akan menghadapi hukuman maksimal seumur hidup di balik jeruji besi.

Penangkapan Debbins terjadi hanya beberapa hari setelah DoJ mengumumkan penangkapan 14 Agustus terhadap mantan Pejabat Badan Intelijen Pusat AS Alexander Yuk Ching Ma dengan tuduhan konspirasi untuk mengkomunikasikan informasi pertahanan nasional untuk membantu pemerintah asing.

Ma, seorang penduduk Hawaii berusia 67 tahun, diduga diberi USD50.000 oleh pejabat China sebagai imbalan atas informasi tentang personel, operasi, dan metode rahasia komunikasi CIA.

Menurut DoJ, Ma kemudian memberi perwakilan Beijing berbagai dokumen rahasia sambil melayani sebagai ahli bahasa di kontrak untuk Kantor Lapangan FBI di Honolulu. 

"Dua penangkapan spionase dalam seminggu terakhir, Ma di Hawaii dan sekarang Debbins di Virginia menunjukkan bahwa kita harus tetap waspada terhadap spionase dari dua musuh paling jahat kita - Rusia dan China," kata Asisten Jaksa Agung untuk Keamanan Nasional, John C. Demers dalam rilis pada Jumat (21/8). (Sputnik)

KEYWORD :

Mata-mata Rusia Peter Rafael Dzibinski Debbins Amerika Serikat Green Beretst




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :